Bisnis.com, JAKARTA – Indikasi terjadinya pengurangan pembelian aset oleh The Fed atau tapering off pada akhir tahun ini diprediksi tidak akan menimbulkan dampak signifikan terhadap pasar Surat Utang Negara (SUN) Indonesia.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, sejauh ini The Fed cenderung lebih aktif dalam menginformasikan kemungkinan terjadinya tapering dibandingkan dengan 2013 lalu.
Ia mengatakan, hal tersebut membuat negara-negara lain dapat menyiapkan kebijakan antisipatif untuk mengatasi dampak yang akan muncul dari kebijakan ini, tidak terkecuali Indonesia. Ramdhan mengatakan, Bank Indonesia terlihat telah menyiapkan regulasi-regulasi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tapering.
“BI sudah mengantisipasi kemungkinan ini sejak awal tahun 2021, sementara isu tapering ini sudah muncul di akhir tahun lalu,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (30/8/2021).
Hal tersebut berimbas pada kondisi pasar Surat Utang Negara (SUN) yang cenderung stabil sepanjang meski sempat fluktuatif pada awal tahun ini. Selain itu, keyakinan pasar terhadap pasar SUN Indonesia juga cukup terjaga meskipun tingkat kepemilikan asing dari instrumen ini belum kembali ke level sebelum pandemi.
Ramdhan memperkirakan, dampak dari indikasi terjadinya tapering oleh The Fed hanya akan terjadi dalam jangka pendek. Ia menerangkan, pergerakan imbal hasil (yield) SUN Indonesia kemungkinan akan cukup fluktuatif dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga
“Tetapi, dengan antisipasi yang telah dilakukan BI dan pemerintah, saya yakin efek negatif dari sentimen ini akan dapat diredam,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kemungkinan saat ini menjadi momentum yang tepat bagi bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mulai tapering (pengurangan) pembelian aset tahun ini.
"Pandangan saya adalah bahwa tes 'progres lebih lanjut yang substansial' telah dipenuhi untuk inflasi. Ada juga progres yang jelas menuju lapangan kerja maksimum," kata Powell dalam pidatonya pada Simposium Ekonomi Tahunan Jackson Hole, akhir pekan lalu.
The Fed telah berikrar untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level rekor terendah mendekati nol, sambil melanjutkan program pembelian aset, setidaknya saat ini sebesar 120 miliar dolar AS per bulan sampai "progres lebih lanjut yang substansial" dibuat pada lapangan kerja dan inflasi.
Risalah pertemuan The Fed Juli menunjukkan sebagian besar pejabat Fed mengindikasikan sudah tepat bagi bank sentral itu memulai tapering pembelian aset tahun ini, namun tidak ada keputusan mengenai pembelian aset yang dibuat pada pertemuan itu.