Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari (LPPF) Rombak Komisaris, Mantan Bos MNCN dan Bos Auric Masuk

PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) merombak jajaran komisaris dan direksi dalam RUPS pada Jumat (27/8/2021).
Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo menjelaskan kepada wartawan bahwa rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui buyback saham, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 204,25 juta atau Rp1,25 triliun, Senin (8/10/2018). Bisnis/Novita Sari Simamora
Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo menjelaskan kepada wartawan bahwa rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui buyback saham, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 204,25 juta atau Rp1,25 triliun, Senin (8/10/2018). Bisnis/Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menyetjui menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (27/8/2021).

Perubahan ini disetujui oleh para pemegang saham untuk mendukung Matahari dalam melanjutkan pelaksanaan strategi transformasi dan pertumbuhan Perseroan di tahun 2021 dan seterusnya.

Monish Mansukhani, Presiden Komisaris Matahari Department Store,  menyampaikan harapannya dapat bekerja sama dengan tim manajemen yang berpengalaman dalam transformasi bisnis, termasuk inisiatif strategis seperti strategi omni-channel yang disempurnakan dan pembaharuan gerai juga merchandise untuk pelanggan.

"Manajemen patut dipuji karena telah menstabilkan bisnis di tengah pandemi ini, mengubah struktur biaya dan operasi untuk memposisikan bisnis dengan baik sebagai bentuk pemulihan," paparnya dalam keterangan resmi.

Monish menambahkan perusahaan sangat gembira menyambut bergabungnya Andy Adhiwana, Bianca Cheo Hui Hsin, dan David Fernando Audy sebagai komisaris baru perseroan.

"Kami juga menyambut Ibu Herni Dian Anggraeni dan Ibu Miranti Hadisusilo ke dalam susunan Direksi. Mereka membawa banyak pengalaman dan bakat yang akan meningkatkan kinerja Matahari.”

RUPST dihadiri secara elektronik oleh seluruh pemegang saham melalui fasilitas e- RUPS yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) dengan menu kehadiran siaran langsung, kesempatan tanya jawab, dan pemungutan suara secara elektronik. Meskipun dihadiri secara elektronik, e-RUPS ini tidak mengurangi nilai keabsahan keputusan rapat.

Sementara itu, dalam CV calon komisaris, Andy Adhiwana merupakan pemegang saham Auric Pacific Group (APG) dan Auric Capital (AC), dan menjabat masing-masing sebagai Group Chief Executive Officer dan Chief Executive Officer.

APG adalah suatu perusahaan induk investasi terdiversifikasi yang terdaftar di Bursa Efek Singapura hingga privatisasi pada tahun 2017. AC adalah suatu perusahaan investasi dengan fokus pada bisnis konsumen di Asia Tenggara. Auric menjadi pengendali saham LPPF.

Adapun, David Fernando Audy merupakan sebagai Operating Partner EV Growth (EVG), perusahan patungan antara East Ventures, SMDV, dan Yahoo! Japan Capital. Perusahan ini fokus pada penyediaan pendanaan perusahaan rintisan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Berdasarkan keterangan resmi East Ventures, David memiliki 18 tahun pengalaman sebagai eksekutif di industri konten dan media. Sebelum bergabung sebagai partner di EVG, David berpengalaman sebagai Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) dan pernah menjadi CEO di WeChat Indonesia, Direktur di Rakuten Indonesia, dan merupakan pendiri Okezone.com.

Berikut susunan komisaris dan direksi LPPF terkini.

Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Monish Mansukhani
Wakil Presiden Komisaris Independen : Roy Nicholas Mandey
Komisaris : Andy Adhiwana*
Komisaris : Adrian Suherman
Komisaris Independen : Bianca Cheo Hui Hsin*
Komisaris Independen : David Fernando Audy*

Direksi:
Presiden Direktur : Bunjamin J. Mailool
Wakil Presiden Direktur Independen : Terry Donald O’Connor
Direktur Independen : Niraj Jain
Direktur Independen : Irwin Abuthan
Direktur Independen : Miranti Hadisusilo*
Direktur Independen : Herni Dian Anggreani*
*baru

RUPST juga telah menyetujui Laporan Direksi atas hasil usaha dan keuangan LPPF untuk tahun buku 2020. Perseroan mencatat total penjualan kotor tahun 2020 sebesar Rp 8,6 triliun, 52,3 persen di bawah 2019.

Adapun, pendapatan bersih turun 52,9 persen menjadi Rp 4,8 Triliun. LPPF mengalami rugi bersih Rp0,9 triliun dibandingkan laba bersih Rp1,4 triliun di tahun 2019.

Selama tahun 2020,LPPF beroperasi dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian akibat ketidakpastian kondisi Covid-19. Pada Maret 2020, Matahari menutup sementara hampir semua gerainya dan kemudian membukanya secara bertahap mulai Mei.

Pada pertengahan September, pembatasan diberlakukan kembali yang mengakibatkan penutupan toko/pembatasan jam perdagangan dan juga pembatasan jumlah pelanggan.

Matahari memastikan keselamatan pelanggan dan karyawannya serta secara ketat mengikuti berbagai protokol keselamatan.

“Kami telah melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan performa di tengah pandemi Covid-19 ini, termasuk meluncurkan laman baru, Aplikasi Android dan Aplikasi iOS dari Matahari.com, dan meluncurkan saluran penjualan baru: Social Commerce Shop and Talk (WhatsApp), dan melalui market places”, kata Terry O’Connor, Wakil Presiden Direktur dan CEO LPPF.

Terry juga menyampaikan bahwa manajemen Matahari telah melakukan berbagai inisiatif efisiensi usaha dan tetap mengejar pertumbuhan dengan telah dibukanya 3 gerai di tahun 2020 dan mengakhiri tahun dengan total 147 gerai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper