Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MDKA Bidik Peningkatan Pendapatan dan Laba pada Semester II/2021

Pendapatan konsolidasi, EBITDA dan laba Merdeka Copper Gold pada 2021 diperkirakan akan meningkat selama semester kedua 2021.
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pada semester I/2021, kinerja emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) kurang cemerlang. Namun, perseroan optimistis bisa mencatatkan kinerja lebih baik pada paruh kedua tahun ini.

“Untuk 2021, MDKA telah menetapkan protokol Covid yang secara umum memungkinkan operasi dan proyek pembangunan berlanjut dengan dampak yang minimum,” jelas Direktur MDKA David Fowler pada laporan keuangan, Rabu (25/8/2021).

Dia menjelaskan saat ini semua jalur pasokan, baik domestik maupun internasional untuk semua operasi tetap terbuka. Tinjauan telah dilakukan pada pasokan dan rencana langkah-langkah mitigasi sedang dikembangkan untuk memastikan stok pasokan kritis cukup untuk beroperasi.

Di Tambang Emas Tujuh Bukit, produksi penuh 2021 diharapkan berada di kisaran 100.000 hingga 120.000 ons emas dengan AISC sebesar US$ 825/oz hingga US$ 900/oz, setelah dikurangi kredit perak.

Di Tambang Tembaga Wetar, produksi tembaga pada 2021 diperkirakan berada pada kisaran 15.500 hingga 18.500 ton tembaga dengan AISC US$4.180/t hingga US$ 5.280/t.

“Pendapatan konsolidasi, EBITDA dan laba pada 2021 diperkirakan akan meningkat selama semester kedua 2021,” imbuhnya.

Pada laporan keuangan MDKA tercatat bahwa pada semester I/2021 mencatat pendapatan senilai US$135,4 juta, jumlah ini turun 31,9 persen dibandingkan dengan pada semester I/2020 yang mencapai US4198,8 juta.

Sementara itu, dari sisi laba pada semester pertama tahun ini hanya mencatatkan US$5,86 juta. Jumlah ini melorot hingga 84,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 mencapai US$38,26 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper