Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan mineral logam afiliasi Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), dan Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), tidak kendur mengeksekusi ekspansi meski pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali.
Beberapa waktu lalu, Bumi Resources Minerals telah merampungkan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Emiten berkode saham BRMS itu menerbitkan 22,9 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp70 per saham.
Dengan demikian, sayap usaha pertambangan logam Grup Bakrie itu menghimpun dana segar Rp1,6 triliun. BRMS itu melaporkan bahwa seluruh pemegang saham yang tercatat di daftar pemegang saham perusahaan per 30 Maret 2021 telah melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam rights issue.
Bumi Resources Minerals juga mengungkap sederet rencana ekspansi setelah mengantongi dana segar Rp1,6 triiliun dari rights issue dan fasilitas kredit US$30 juta. Direktur sekaligus Investor Relations Bumi Resources Minerals Herwin W. Hidayat menuturkan perseroan sedang menggarap pabrik kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari sejak Juni 2020 dan ditargetkan rampung pada Maret 2022.
Bersamaan dengan itu, emiten berkode saham BRMS ini juga membangun infrastruktur pendukung. Alhasil, total nilai proyek tersebut diestimasi sekitar US$65 juta—US$70 juta.
Proyek tersebut, lanjut dia, dibiayai dari penarikan pinjaman dari kreditur pihak ketiga senilai US$30 juta.