Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Bisa Kembali Tekan Pendapatan Berulang Summarecon (SMRA) Tahun Ini

SMRA optimistis pemulihan daya beli masyarakat saat ekonomi tumbuh bakal kembali mengerek recurring income.
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com
Sebuah bus anterjemput melintas di tengara (landmark) kawasan Summarecon Bekasi./summarecon.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. memaklumi penurunan pendapatan berulang dari pengelolaan pusat perbelanjaan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Kendati demikian, emiten dengan kode saham SMRA tersebut optimistis pemulihan daya beli masyarakat saat ekonomi tumbuh bakal kembali mengerek recurring income.

Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Adhi mengatakan tekanan terhadap bisnis pusat perbelanjaan masih terasa sejak pandemi merebak tahun lalu.

Saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahun lalu, mal terpaksa ditutup untuk mengurangi laju penyebaran virus Covid-19. Pusat perbelanjaan sempat dibuka dan baru dapat beroperasi setengah kapasitas, namun harus kembali ditutup saat pemerintah PPKM Darurat mulai Juli 2021.

“Tapi kami semakin piawai dalam mengelola mal. Di satu sisi harus pandai menarik pengunjung tapi tetap menjaga kapasitas 50 persen. Kami mencari cara misalnya membuat event, program loyalti, dan hasilnya positif,” kata Adrianto dalam paparan publik, Selasa (24/8/2021).

Adrianto menunjukkan okupansi di mal-mal Summarecon saat ini masih 90 persen. Perseroan bersama para tenant disebut saling bahu-membahu dalam menghadapi dampak pandemi terhadap perekonomian ini agar roda bisnis tetap berputar. Hingga saat ini, SMRA masih memberikan tarif sewa yang disesuaikan untuk para tenant. 

Selanjutnya dari sisi jumlah pengunjung, Adrianto menunjukkan di Summarecon Mal Bekasi saja pada periode 3-8 Juli 2021 saat pemberlakuan PPKM Darurat tercatat sekitar 4.000 pengunjung per hari yang masih datang ke toko di dalam mal seperti supermarket dan apotik.

Jumlah itu menanjak hingga 12.000 pengunjung per hari ketika mal kembali dibuka dengan persyaratan ketat mulai 19 Agustus 2021. Hal itu menunjukkan bahwa mal kelolaan Summarecon masih menjadi destinasi bagi masyarakat.

“Dengan PPKM yang dilonggarkan kembali, sebenarnya kami optimis dengan bisnis pusat perbelanjaan ini,” imbuh Adrianto.

Adapun, aplikasi Peduli Lindungi yang dikembangkan pemerintah untuk mendata pengunjung mal juga disebut bakal menambah kepercayaan diri masyarakat untuk kembali ke pusat perbelanjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper