Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) akan memutuskan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) besok, Jumat (26/4/2024). Adapun rasio dividen (dividend payout ratio) diproyeksi bisa tembus 40% dari laba bersih 2023.
Mengacu pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPS AUTO akan digelar besok pukul 10.00-11.00 WIB di Hotel Mandarin Oriental, Menteng, Jakarta Pusat. Salah satu agenda RUPS yakni pengesahan laporan tahunan dan laporan keuangan tahun buku 2023.
Selain itu, agenda RUPS AUTO yaitu persetujuan penggunaan laba bersih perseroan pada tahun buku 2023. Investor berharap adanya putusan dividen pada RUPS perseroan besok, sebab AUTO rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
Beberapa mata acara RUPS lainnya yaitu penetapan gaji, tunjangan, dan honorarium direksi dan komisaris tahun buku 2024, penunjukan akuntan publik, hingga perubahan susunan direksi dan dewan komisaris perseroan.
Sebelumnya, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya sudah membeberkan bahwa jika berkaca kepada tren secara historis, rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio (DPR) yang dibagikan AUTO sebesar 40% dari laba bersih.
"Pembagian dividen AUTO akan diputuskan dalam RUPS yang rencananya diadakan pada akhir April 2024, namun secara historical payout ratio kami di angka 40%," ujar Wanny kepada Bisnis belum lama ini.
Baca Juga
Sebagai pengingat, pada tahun buku 2022 lalu, AUTO membagikan dividen tunai sebesar Rp530,17 miliar atau 40% dari laba bersih 2022 sebesar Rp1,32 triliun. Dividen tunai AUTO pada tahun buku 2022 tersebut setara Rp110 per saham.
Pada tahun buku 2021, AUTO juga menebar dividen tunai senilai Rp245,8 miliar, dengan rasio 40,2% dari laba bersih 2021 sebesar Rp611,34 miliar. Dengan begitu, total dividen tunai sebesar Rp51 per lembar saham.
Meninjau kinerja terakhir, AUTO membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tembus Rp1,84 triliun hingga 31 Desember 2023, atau naik 38,88% secara year-on-year (YoY) dibandingkan laba bersih 2022 sebesar Rp1,32 triliun.
Meroketnya laba bersih AUTO didorong meningkatnya pendapatan 0,37% YoY menjadi Rp18,64 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp18,57 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari segmen manufaktur komponen otomotif sebesar Rp10,54 triliun, diikuti segmen perdagangan atau trading yang berkontribusi Rp8,10 triliun. Pendapatan itu sudah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp1,41 triliun.
"Untuk tahun 2024, kami akan terus melakukan operational excellence, digitalisasi dan automation, serta diversifikasi bisnis baik di industri otomotif maupun non-otomotif, termasuk tentunya elektrifikasi," pungkas Wanny.
Adapun, sehari menjelang RUPS, saham AUTO justru turun 1,45% atau 30 poin ke level Rp2.040 pada Kamis (25/4/2024) pukul 14.40 WIB. Secara year-to-date (ytd), saham AUTO turun 13,56%.
---
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.