Bisnis.com, JAKARTA – Entitas anak grup Map, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) mengungkapkan pertumbuhan pendapatan perseroan yang kembali normal dan tercatat tertinggi semenjak masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan MAPA pada kuartal II/2021, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 35,12 persen menjadi Rp2,87 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,12 triliun.
Direktur Utama Map Aktif Adiperkasa Michael David Capper dalam paparan publik grup MAP menjelaskan MAPA yang berjualan pada segmen Sport, Kids, dan Leisure tersebut mencatatkan pendapatan tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.
Pertumbuhan kuartal ini atau enam bulan pertama tahun ini menurutnya didorong oleh strategi unified retail dan tingginya penjualan selama musim lebaran sehingga seluruh segmen perseroan mengalami pertumbuhan.
Michael mengungkapkan, untuk memuaskan setiap tipe pelanggan yang berbeda, perseroan menyediakan berbagai gerai dengan tipe-tipe yang berbeda yang kemudian diharapkan akan memberikan potensi yang maksimal untuk merek dagang untuk tumbuh.
Secara garis besar perseroan memiliki empat tipe gerai yaitu sports, golf, leisure, dan kids. Namun semenjak awal pandemi Covid-19 yang membuat gaya hidup sehat menjadi tren, satu lagi tipe gerai yang dikembangkan perseroan adalah run and trail.
Baca Juga
“Kami kini membuat kategori khusus untuk run and trail karena semenjak awal pandemi Covid-19 kegiatan lari maupun joging menjadi platform yang lebih besar,” ungkap Michael pada paparan publik grup Map yang dilaksanakan pada Kamis (19/8/2021).
Dia pun mengatakan, karena banyak orang yang berolahraga saat ini, perseroan harus memastikan untuk memegang kuat area tersebut. MAPA ungkapnya telah memperkirakan area tersebut terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, platform digital perseroan kata Michel juga mengalami pertumbuhan hingga 20 persen dari tahun ke tahun. Tercatat pada penjualan semester I/2021, penjualan digital berkontribusi sebesar 12,5 persen dari penjualan.
Pada semester ini, perseroan pun mampu membalikkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp83,78 miliar menjadi laba sebanyak Rp104,24 miliar pada semester I/2021.
Michael juga menyebutkan bahwa saat ini lebih banyak peluang untuk tumbuh bagi perseroan termasuk mengembangkan bisnis di pasar ASEAN.
Hal ini merujuk pada empat poin yaitu proyeksi pertumbuhan PDB yang cepat untuk ASEAN, adanya 500 juta lebih populasi penduduk, 400 juta lebih pengguna smartphone, dan aspek kesehatan dan kebugaran yang kini menjadi prioritas untuk semua kalangan.