Bisnis.com, JAKARTA – Produk reksa dana saham dalam beberapa waktu ini mengalami penurunan kinerja. Namun seiring dengan keluarnya Indonesia dari resesi ekonomi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia menyebutkan bahwa reksa dana saham pada periode ini bisa menjadi pilihan investasi investor.
Berdasarkan data Infovesta, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) reksa dana saham berkinerja negatif yaitu minus 9,32 persen hingga 30 Juli 2021 untuk Infovesta 90 Equity Fund Index. Sementara secara per bulan masih berada di teritori minus 0,06 di akhir Juli 2021.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan mengalami peningkatan performa 1,52 persen ytd hingga 30 Juli 2021 dan 1,41 persen secara per bulan di akhir Juli 2021.
Lalu pada awal Agustus, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Indonesia berhasil keluar dari resesi dengan pertumbuhan sebesar 7,07 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara di Asia lain, seperti India 1,6 persen, Korea Selatan 5,69 persen dan Jepang minus 1,6 persen.
Head of Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja mengungkapkan melihat hasil positif tersebut dan peluang pemulihan ekonomi lebih lanjut di Indonesia maka reksa dana saham bisa menjadi pilihan investasi.
“Menilik peluang potensi pemulihan ekonomi lebih lanjut di tengah program vaksinasi yang terus dipercepat, reksa dana saham dapat menjadi pilihan di periode yang sesuai sebagai entry point seperti saat ini, terutama bagi investor jangka panjang dan atau berprofil agresif,” ungkap Freddy dikutip dari rilis Manulife Aset Manajemen Indonesia, Minggu (15/8/2021).
Freddy pun lalu membagikan beberapa tips memilih reksa dana saham yang tepat bagi investor. Berikut kiat-kiatnya:
1. Sesuaikan dengan tujuan investasi
Baca Juga
Manfaatkan reksa dana saham untuk memenuhi tujuan keuangan dalam jangka waktu 10 tahun mendatang atau lebih; misalnya untuk persiapan pensiun. Freddy menjelaskan bahwa langkah awal yang harus dilakukan sebelum memilih reksa dana saham adalah memastikan kapan dana investasi ini akan dimanfaatkan.
“Berinvestasi di reksa dana saham memang menawarkan peluang pertumbuhan yang tinggi, tetapi juga memiliki tingkat volatilitas atau risiko naik-turunnya harga yang sangat tinggi.” ujar Freddy.
Bagi investor dengan profil risiko moderat atau memiliki horizon investasi jangka menengah, sedikit porsi reksa dana saham tetap bisa dimanfaatkan sebagai booster untuk menggenjot kinerja portofolio investasi kita secara keseluruhan.
2. Pilih perusahaan Manajer Investasi yang terpercaya
Menurut Freddy, Manajer Investasi (MI) memiliki peranan yang sangat penting dalam mengelola dana investasi para investor reksa dana. Oleh karena itu, perlu untuk mencari tahu rekam jejak MI yang akan mengelola dana.
Investor bisa melakukan pengecekan legalitas MI di situs OJK (https://reksadana.ojk.go.id/Public/ManajerInvestasiList.aspx). Selain itu juga bisa memeriksa rekam jejak MI melalui situs perusahaan MI maupun beragam artikel berita.
“Selain itu, ada baiknya untuk mengetahui perusahaan yang terafiliasi dengan MI tersebut, para profesional di dalamnya, serta tata kelola perusahaan yang diterapkan di MI tersebut,” jelas Freddy.
3. Cari tahu strategi pengelolaan
Masing-masing reksa dana saham ungkap Freddy memiliki strategi pengelolaan. Ada yang menggunakan tema investasi berdasarkan kapitalisasi pasar, syariah, konvensional, ESG, dan lain sebagainya, atau berdasarkan sektor tertentu (infrastruktur, teknologi, dan lain lain), atau pun dari cara strategi pengelolaan.
“Kita harus mendapat informasi lengkap mengenai hal tersebut, memilih yang paling sesuai dengan tujuan investasi kita,” lanjutnya.
4. Perhatikan konsistensi kinerja reksa dana untuk periode menengah panjang
Salah satu faktor yang penting diperhatikan adalah peringkat dan konsistensi kinerja reksa dana. Beberapa perusahaan domestik maupun global jelasnya mengadakan pemeringkatan reksa dana.
“Salah satu perusahaan pemeringkat yang terpercaya adalah Morningstar Rating. Perusahaan pemeringkat global ini memberikan rating bintang 1-5 terhadap produk dengan usia minimal 3 tahun,” papar Freddy.
Produk tersebut jelasnya telah melalui proses perhitungan berdasarkan Morningstar Risk-Adjusted Return yang meliputi kinerja bulanan produk dan konsistensi kinerja produk.
Freddy kembali mengingatkan, di tengah potensi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang positif, peluang investasi pada reksa dana saham dapat dimanfaatkan oleh investor yang forward looking, mencermati risiko saat ini dan pada saat yang sama juga menangkap peluang jangka panjang.