Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faktor Ini Dorong Peningkatan Dana Kelolaan Reksa Dana

Dana kelolaan reksa dana secara industri per 31 Juli 2021 berada pada posisi Rp538,47 triliun, tumbuh 0,44 persen.
ilustrasi investasi reksa dana
ilustrasi investasi reksa dana

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan dana kelolaan reksa dana atau asset under management (AUM) pada akhir Juli 2021 ditopang oleh dua produk reksa dana dan diharapkan ke depan akan terus terjadi peningkatan.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyatakan bahwa AUM pada Juli ditopang oleh produk reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap yang mengalami kenaikan harga obligasi.

“[Faktor peningkatan AUM yaitu] subscription pada reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang,” ujar Wawan kepada Bisnis, Selasa (11/8/2021).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip pada Rabu (11/8/2021), dana kelolaan reksa dana secara industri per 31 Juli 2021 berada pada posisi Rp538,47 triliun.

Angka tersebut tumbuh 0,44 persen jika dibandingkan dengan laporan per akhir Juni 2021 sebesar Rp536,10 triliun.

Dana kelolaan reksa dana berbasis obligasi atau fixed income fund tercatat naik dari Rp143,24 triliun pada akhir Juni 2021 menjadi Rp147,70 triliun pada Juli 2021.

Pertumbuhan AUM juga tercatat pada dana kelolaan reksa dana pasar uang menjadi Rp104,73 triliun dari sebelumnya Rp103,19 triliun.

Di sisi lain, reksa dana terproteksi atau capital protected fund mengalami penurunan jumlah dana kelolaan dari Rp102,04 triliun pada Juni 2021 menjadi Rp98,95 triliun pada akhir Juli 2021.

Hal yang sama juga terjadi pada reksa dana saham yang mencatatkan jumlah dana kelolaan sebesar Rp121 triliun, sedangkan pada bulan sebelumnya Juni 2021 mencatatkan AUM sebanyak Rp122,14 triliun.

Wawan mengungkapkan bahwa saat ini reksa dana pasar uang masih menjadi primadona di kalangan investor dan diharapkan akan terus mengalami kenaikan. Dia menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan produk reksa dana pasar uang menjadi alternatif tabungan atau deposito bagi masyarakat.

Sementara itu, untuk reksa dana pendapatan tetap Wawan juga memprediksi kenaikan hingga akhir tahun.

“Pasar obligasi juga diperkirakan akan terus naik, untuk sama menunggu PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] dapat diangkat sehingga aktivitas ekonomi jalan,” kata Wawan.

Kendati demikian, Wawan kemudian menyampaikan bahwa tantangan yang akan dihadapi adalah kinerja reksa dana terproteksi yang diperkirakan akan terus mengalami penurunan karena masalah pajak dan penurunan penerbitan obligasi baru di sisa tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper