Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS menguat pada akhir perdagangan hari Senin, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris, serta kuatnya rilis data tenaga kerja akhir pekan lalu.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410 pada Senin (9/8/2021).
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1741 dolar AS dari 1,1758 dolar di hari sebelumnya, dan pounds Inggris turun menjadi 1,3852 dolar dari 1,3877 dolar AS di hari sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7335 dolar AS dari 0,7352 dolar.
Dolar AS dibeli pada 110,28 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,20 yen Jepang pada hari sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9200 franc Swiss dari 0,9150 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2572 dolar Kanada dari 1,2559 dolar Kanada.
Pada hari Jumat lalu, indeks dolar melonjak 0,58 persen, setelah data menunjukkan laporan ketenagakerjaan AS bulan Juli lebih kuat dari yang diperkirakan.
Pada Jumat malam (6/8/2021), Departemen Tenaga Kerja AS merilis untuk periode Juli 2021 data NFP naik menjadi 943.000 pekerja dari sebelumnya 938.000 pekerja.
Baca Juga
Tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,4 persen dari bulan sebelumnya 5,9 persen. Upah per jam mencapai 0,4 persen, sama seperti bulan sebelumnya.