Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021).
Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.
Sementara pounds Inggris turun menjadi US$1,3852 dari US$1,3877 pada hari sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi US$0,7335 dari US$0,7352 dolar.
Dilansir Antara pada Selasa (10/8/2021), kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember turun US$36,6 atau 2,08 persen menjadi US$1.726,5 per ounce pada penutupan perdagangan.
Pasar mengkhawatirkan prospek emas setelah laporan pekerjaan AS yang dirilis pada Jumat lalu lebih baik dari perkiraan. Laporan ini juga menekan emas, karena Bank Sentral AS Federal Reserve dimungkinkan untuk menaikkan suku bunga acuan dan mengurangi pembelian aset lebih cepat.
Emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Senin bahwa lowongan pekerjaan di Negara Paman Sam mencapai rekor 10,1 juta pada bulan Juni.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September turun US$1,057 atau 4,35 persen menjadi ditutup pada US$23,269 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$1,3 atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada US$970,9 per ounce.