Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

44 Tahun Pasar Modal, Presiden Jokowi Wanti-wanti Ekonomi Kuartal III/2021

Jokowi mengapresiasi penambahan investor pasar modal yang sangat signifikan hingga 4 kali lipat dibandingkan dengan 2019.
Presiden RI Joko Widodo saat kata sambutan HUT-44 Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8/2021)/Istimewa
Presiden RI Joko Widodo saat kata sambutan HUT-44 Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8/2021)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - HUT ke-44 Pasar Modal, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menaruh harapan tinggi agar pasar modal Indonesia dapat terus bertumbuh di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengungkapkan beratnya tekanan Covid-19 turut berpengaruh terhadap para pelaku pasar modal. Kendati demikian, pasar modal mampu tetap bertumbuh di tengah tantangan ini.

"Saya memahami beratnya tekanan Covid-19 terhadap para pelaku pasar modal, ini ujian berat tapi kita bisa tetap mempertahankan geliat ekonomi kita," katanya saat seremoni HUT ke-44 Pasar Modal, Selasa (10/8/2021).

Jokowi mengapresiasi penambahan investor pasar modal yang sangat signifikan hingga 4 kali lipat dibandingkan dengan 2019. Dia bersyukur investor sudah didominasi investor domestik dan millenials sebagai mayoritasnya.

Menurutnya, hal ini akan berkontribusi dalam menahan tekanan pasar modal di kemudian hari.

Selain itu, semarak penawaran umum perdana (IPO) pun tidak menyurut, bahkan jumlah IPO hingga 6 Agustus 2021 yang mencapai 28 perusahaan menjadi pencapaian tertinggi di Asia Tenggara.

"Pencapaian 4 tahun berturut-turut. Namun demikian harus tetap waspada, kuartal ketiga kondisi perekonomian lebih berat," urainya.

Dia menyebut awal Juli varian delta membuat pemerintah harus memperketat mobilitas dan berdampak ke ekonomi Indonesia. ini harus diwaspadai termasuk oleh pasar modal.

Jokowi meyakini pasar modal Indonesia memiliki peluang tumbuh lebih baik, saat PSBB pertama dan kedua nilai transaksi harian naik menjadi Rp7,5-Rp8 triliun. Setelah PSBB kedua nilai transaksi harian capai Rp13,1 triliun.

"Momentum ini harus dijaga peningkatan kepercayaan pasar modal harus dipercaya, produktivitas kualitas pelayanan penegakan hukum harus tegas dan transparan, ekosistem perekonomian nasional harus sama-sama diperbaiki," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper