Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Begini Harapannya

Pasar modal selalu mendapatkan dua tantangan utama. Pertama adalah pendalaman pasar yang selalu menjadi pertanyaan. Lalu yang kedua ialah integritas pasar atau market integrity untuk mewujudkan aktivitas yang teratur dan wajar.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia akan berupaya untuk memberi kedalaman, transparasi dan integritas pasar modal serta menambah jumlah investor dan emiten agar lebih beragam.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan pasar modal selalu mendapatkan dua tantangan utama. Pertama adalah pendalaman pasar yang selalu menjadi pertanyaan.

Lalu yang kedua ialah integritas pasar atau market integrity untuk mewujudkan aktivitas yang teratur dan wajar. Adapun tantangan lain adalah mencari pertumbuhan baru dari sisi demografis dan ekuitas.

“Sejauh ini market kita mayoritas dipenuhi oleh perusahaan tradisional seperti finansial atau yang berbasis komoditas. Saat ini tren tidak lagi ke arah sana sehingga kita sedang mempersiapkan bagi yang baru,” katanya kepada Bisnis pada Senin (9/8/2021).

Hasan menambahkan BEI akan berupaya agar siap ketika menyambut pelaku ekonomi baru. Misalnya unicorn, perusahaan teknologi, aplikasi, infrastruktur data hingga kesehatan. Selain itu, juga perusahaan yang fokus sustainable development goals.

Di luar efek saham, lanjutnya, BEI akan mendorong pertumbuhan ETF atau pun warrant terstruktur yang berpeluang tumbuh. “Efek derivative dengan skema baru juga direspon baik oleh pasar. Segmen syariah pun memiliki potensi yang masih luas untuk kami kembangkan,” ucapnya.

Menurutnya, operator bursa telah melakukan kemudahan bagi emiten dengan bermacam skala untuk bisa tumbuh bersama di pasar modal. Tanpa mengabaikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh regulator.

BEI, lanjutnya, juga massif melakukan pembukaan galeri investasi baik itu di kampus, sekolah atau digital. “Kami telah melakukan transformasi sebelum pandemi, kami mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Kami berharap investor kita bisa menjadi invest society,” katanya.

Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo ikut berharap sampai akhir tahun transaksi semakin ramai dan jumlah investors juga semakin meningkat.

Sementara itu, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan berharap jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia terus bertambah. Selain itu, kuantitas dan kualitas emiten yang go public semakin bervariasi.

“Penguatan bursa harus didukung oleh perusahaan dengan cakupan yang besar dan luas. Contohnya Bukalapak ketika listing, ikut menarik investor asing untuk masuk,” terangnya.

Alfred menambahkan BEI juga harus lebih transparan dalam konstituen indeks atau pun proses penetapan suspense dan UMA. Sehingga masyarakat bisa melihat dengan jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper