Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Sekuritas memberikan rekomendasi hold untuk emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy dalam risetnya menjelaskan memberikan peringkat hold dengan target harga Rp9.900, yang mengimplikasikan 21,5/19,1 kali dari rasio EV/EBITDA 21F/22F-nya.
Adapun EBITDA Chandra Asri pada akhir 2021 diperkirakan dapat bertumbuh 201,3 persen secara year on year (YoY) ke Rp8,17 triliun sata setara dengan US$564 juta.
"Karena efek dasar yang rendah pada 2020 dan hasil interim semester I/2021 yang menggembirakan dengan Rp4 triliun setara dengan US$275 juta," paparnya dalam riset harian, Senin (9/8/2021).
Pada semester I/2021, EBITDA perusahaan berkode TPIA ini melonjak 5400 persen menjadi US$275 juta dari US$5 juta dibandingkan semester I/2020. Namun, profitabilitas TPIA pada semester I/2021 berhasil pulih menyusul rebound harga minyak menjadi US$73,5 per barel pada akhir Juni 2021, lanjut Robertus.
Sebagai informasi, Chandra Asri telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang Refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis perseroan.
Baca Juga
Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh 15 persen kepemilikan saham di Chandra Asri setelah right issue, dan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57 persen dari kepemilikan saham di TPIA, mencapai US$1,3 miliar.
"Transaksi ini masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Hal ini akan menjadi salah satu right issue terbesar yang pernah dilakukan di BEI," jelas Erwin Ciputra, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Chandra Asri, seperti dikutip Senin (9/8/2021)
Menurut Erwin, hasil dari rights issue akan secara signifikan meningkatkan rencana perseroan untuk mengembangkan CAP2 yang dari unit cracker, polymerized olefins serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.