Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), mengejar target 7.400 penyewa baru pada 2021.
Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan perseroan kini fokus untuk mengejar target tahun ini, yaitu menambah 7.400 penyewa baru.
"TBIG telah mendapat 4.400 penyewa baru hingga Mei 2021. Sepanjang 6 bulan pertama 2021, TBIG berhasil tumbuh dengan pertumbuhan secara organik dan akuisisi," paparnya kepada Bisnis, Jumat (6/8/2021).
Pada April 2021, TBIG efektif mengakuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Tambahan menara tersebut membuat total menara yang dimiliki TBIG menjadi 32.501 menara.
TBIG berhasil membukukan pendapatan senilai Rp1,42 triliun pada kuartal I/2021, naik 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Helmy menilau menilai konsolidasi yang terjadi di industri telekomunikasi tidak akan berdampak pada jumlah penyewa menara di perseroan. Konsolidasi bukan hal baru bagi industri menara telekomunikasi.
Baca Juga
“Secara kontraktual TBIG memiliki kontrak jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan. Jadi untuk kontrak yang sudah berjalan tidak akan ada perubahan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan jika merger antara PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Indosat Tbk. (ISAT) terealisasi, bisnis menara telekomunikasi bakal tertekan.
Merger akan membuat jumlah operator seluler menyusut, dari lima operator besar menjadi empat operator. Artinya, jumlah penyewa di menara telekomunikasi juga bakal susut.
Untuk menara telekomunikasi di mana Indosat dan Tri Indonesia berada dalam satu menara, kata Tesar, nantinya salah satu akan berhenti menyewa. Kemudian untuk ekspansi ke wilayah baru, hanya salah satu diantara keduanya, yang bakal hadir dengan jaringan baru.
“Kalau merger berarti nanti yang punya Tri bisa menjadi pusat ISAT dan yang punya ISAT menjadi punya Tri,” kata Tesar.