Bisnis.com, JAKARTA - Emiten media grup MNC, PT Media Nusantara Citra TBk. (MNCN) mencetak kenaikan pendapatan signifikan yang diiringi kenaikan laba bersih sepanjang semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 perseroan, emiten berkode MNCN ini mencetak pendapatan naik 23 persen menjadi Rp4,86 triliun dibandingkan dengan pendapatan Rp3,96 triliun pada semester pertama tahun lalu.
Pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan signifikan pada pendapatan periklanan yang meningkat 27 persen menjadi Rp4,59 triliun dari Rp3,61 triliun semester pertama tahun lalu.
Dengan pendapatan dari iklan digital meningkat 117 persen menjadi Rp889,18 miliar dibandingkan dengan Rp409,08 miliar. Sedangkan, pendapatan dari iklan non-digital juga tumbuh 16 persen menjadi Rp3,7 triliun dari Rp3,2 triliun.
Pendapatan dari produksi konten turun 10 persen menjadi Rp727,03 miliar dari Rp807,92 miliar. Sementara, pendapatan lain-lain turun 22 persen menjadi Rp46,09 miliar dari Rp59,39 miliar.
Beban pendapatan perseroan juga meningkat 35 persen menjadi Rp1,86 triliun dari Rp1,38 triliun dengan kenaikan nilai depresiasi dan amortisasi naik menjadi Rp148,27 miliar dari Rp107,17 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, laba bersih MNCN meningkat 26 persen menjadi Rp1,26 triliun pada semester I/2021 dari Rp1 triliun pada semester I/2020 dengan margin laba bersih naik menjadi 26 persen dari 25 persen.
EBITDA perseroan juga meningkat 18 persen menjadi Rp2,1 triliun di semester pertama tahun ini dari Rp1,78 triliun pada semester awal 2020.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo bersyukur atas kinerja Perseroan sejauh ini di tahun 2021.
"Kinerja luar biasa MNCN di kuartal ini membuat kami berada di jalur yang tepat untuk melampaui ekspektasi setahun penuh dan arus kas kami yang kuat memungkinkan untuk melanjutkan rencana penurunan hutang lebih cepat dari yang dijadwalkan," ujarnya, Selasa (3/8/2021).
Pada 6 bulan pertama 2021 ini, total liabilitas mengalami penurunan secara signifikan sebesar 18 persen menjadi Rp3,65 triliun dibandingkan dengan sebelumnya sebesar Rp4,46 triliun pada Desember 2020.