Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China dan Hong Kong melonjak pada Kamis (29/7/2021) setelah pemerintah berupaya menenangkan kekhawatiran mengenai tindakan keras terhadap industri pendidikan swasta.
Regulator sekuritas China mengadakan konferensi video dengan eksekutif perbankan pada Rabu malam (28/7/2021). Mereka mengklarifikasi bahwa kebijakan pendidikan tidak dimaksudkan untuk merugikan perusahaan di industri lain.
Keyakinan semakin diperkuat setelah People's Bank of China memompa likuiditas jangka pendek sebesar 30 miliar yuan (US$4,6 miliar) ke dalam sistem keuangan dengan perjanjian pembelian kembali tujuh hari, menghasilkan suntikan bersih 20 miliar yuan pada Kamis (29/7/2021).
Operasi tersebut menandai penambahan uang tunai jangka pendek pertama sejak 30 Juni. Ini juga dilakukan menjelang akhir bulan ketika likuiditas biasanya lebih ketat.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China menguat masing-masing 1,04 persen dan 1,42 persen dipimpin oleh sektor bahan baku dan teknologi.
Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 2,74 persen, terangkat oleh kenaikan setidaknya saham Meituan dan Tencent Holdings Ltd. masing-masing di atas 8 persen.
Saham teknologi di Hong Kong melanjutkan kenaikan setelah laporan CNBC International mengatakan China akan terus mengizinkan perusahaannya untuk mencatatkan saham di bursa AS selama memenuhi persyaratan, menyusul pencatatan saham kontroversial Didi Global Inc.
Analis strategi pasar IG Asia Pte Jun Rong Yeap mengatakan pertemuan regulator tersebut telah memberikan kepastian bagi investor.
"Tetapi apakah ini hanya penangguhan sementara atau tren kenaikan jangka panjang, jawabannya masih terletak pada apakah pemerintah dapat menenangkan kegelisahan investor mengenai pembatasan peraturan selanjutnya dan dampaknya terhadap pertumbuhan perusahaan domestik," ungkap Rong Yeap, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (29/7/2021).
Indeks Hang Seng Tech melonjak sebanyak 6,6 persen. Perusahaan pendidikan, beberapa di antaranya bergerak cepat untuk merombak bisnis mereka untuk menyesuaikan diri dengan peraturan baru, tercatat menguat.
Saham New Oriental Education & Technology Grup Inc. menguat 11 persen, sedangkan Koolearn Technology Holding Ltd. naik 18 persen.
Pertemuan yang diatur dengan tergesa-gesa pada hari Rabu yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi Pengaturan Sekuritas China Fang Xinghai adalah tanda terbaru dari ketidaknyamanan Beijing dengan aksi jual yang menyeret indeks saham utama Negeri Panda tersebut itu ke ambang pasar bearish.
Media yang dikelola pemerintah telah menerbitkan serangkaian artikel yang menunjukkan bahwa pelemahan tersebut berlebihan, sementara sejumlah analis berspekulasi bahwa reksa dana yang terkait dengan pemerintah mulai ikut campur tangan untuk mendukung pasar.