Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kembali pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk mendorong kiprah BUMN di kancah internasional.
Erick mengatakan penting bagi BUMN Indonesia untuk bukan sekadar menjadi jago kandang demi mewujudkan dua tujuan utama sesuai amanat negara, yaitu ekspansi pemasaran produk BUMN ke ranah internasional dan perbaikan rantai pasok.
“UU BUMN menegaskan dua peran BUMN dalam membangun perekonomian nasional. Selain merupakan korporasi yang bisa memberikan tambahan income pada pemerintah, kami dalam kondisi yang yang sangat genting ini harus menjadi ekosistem, yang menjaga ekonomi nasional,” paparnya dalam sambutannya pada pelepasan program Jelajah BUMN Bukan Jago Kandang yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Erick melanjutkan tujuan BUMN sebagai penyumbang pendapatan negara sudah mulai dijalankan dengan baik. Data Kementerian BUMN menyebutkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, perusahaan pelat merah telah menyumbang pemasukan Rp3.295 triliun untuk negara dalam bentuk pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan lain-lain.
Kini, tantangan yang tidak kalah berat adalah memastikan peran Indonesia dalam rantai pasok global.
“Kami juga menantang BUMN ini untuk membuka global market. Karena tentu kita harus memperbaiki supply chains. Salah satunya ada beberapa hal yang tidak mungkin dilakukan di Indonesia, kita harus perbaiki suplainya di luar. Inilah kenapa saya mendorong perusahaan-perusahaan MIND ID [holding BUMN pertambangan], pupuk, dan lain-lain untuk berkiprah,” sambungnya.
Segendang sepenarian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengamini pentingnya peran BUMN untuk tidak sekadar jadi jago kandang. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan siap mendukung berbagai langkah terobosan Kementerian BUMN untuk mewujudkan BUMN go global.
“Ketika membaca slogan BUMN Bukan Jago Kandang, ini adalah bagian dari komitmen tidak terpisahakan dari BUMN dan Kementerian BUMN. Namun, komitmen yang sama juga dimiliki Kementerian Luar Negeri,” ujarnya.
Pada pertengahan tahun lalu, Kementerian BUMN dan Kemenlu telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama BUMN Go Global. Retno mengatakan komitmen dalam MoU tersebut masih terus dipegang teguh kementeriannya.
"BUMN kita bukan jago kandang. We have to live up with this slogan. Kita harus berjuang," tandasnya.
Jelajah BUMN dengan tema Bukan Jago Kandang merupakan kegiatan yang digelar Bisnis Indonesia untuk melihat perkembangan bisnis BUMN di luar negeri. Tim Jelajah akan mengunjungi perwakilan BUMN di beberapa negara untuk melihat perkembangan bisnis masing-masing di ranah internasional.
Program yang disponsori oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. serta didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri ini bakal berlangsung selama 2 bulan, sejak 28 Juli 2021.