Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang Sukuk Kembali Cetak Rekor, Ini Faktor Pendorongnya

Tingginya angka penawaran pada lelang sukuk hari ini utamanya ditopang oleh sentimen likuiditas yang masih melimpah pada pasar obligasi Indonesia.
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah penawaran pada lelang Sukuk Negara hari ini mengindikasikan adanya kenaikan partisipasi investor asing seiring dengan likuiditas yang masih optimal di pasar obligasi pemerintah Indonesia.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menjelaskan, tingginya angka penawaran pada lelang sukuk hari ini utamanya ditopang oleh sentimen likuiditas yang masih melimpah pada pasar obligasi Indonesia.

Dari dalam negeri, outlook akomodatif dari Bank Indonesia (BI) dan tekanan inflasi yang masih rendah juga turut meningkatkan minat investor terhadap lelang sukuk pada ahari ini.

“Tekanan inflasi yang tidak signifikan akan mendorong suku bunga acuan BI berada pada level yang rendah,” katanya saat dihubungi pada Selasa (27/7/2021)

Sementara itu, Handy mengatakan tingginya minat terhadap sukuk tenor menengah - pendek didominasi oleh investor domestik, utamanya dari sektor perbankan yang tingkat likuditasnya saat ini masih cukup tinggi. Selain itu, investor perbankan juga cenderung memiliki duration liability yang pendek.

Di sisi lain, ia juga melihat adanya potensi kenaikan partisipasi investor asing pada lelang hari ini. Hal tersebut terlihat dari cukup tingginya angka penawaran yang dihimpun dari sukuk bertenor panjang.

“Menurut saya, permintaan dari investor pada lelang sukuk kali ini lebih beragam, tidak hanya didominasi oleh perbankan saja. Kemungkinan permintaan dari dana pensiun dan asuransi, serta asing juga meningkat,” pungkasnya.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara. Lelang hari ini merupakan lelang sukuk negara keempatbelas di tahun 2021.

Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp56,69 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS). Jumlah tersebut kembali memecahkan rekor penawaran tertinggi sepanjang tahun 2021.

Sebelumnya, pada lelang 13 Juli lalu, pemerintah berhasil menghimpun dana penawaran sebanyak Rp51,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper