Bisnis.com, MEDAN - Emiten cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) kembali mencatatkan kinerja positif pada semester I/2021.
Emiten berkode saham MARK ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 155,2 miliar. Nilai ini meningkat cukup signifikan, yaitu 200 persen dibandingkan semester I/2020 sebesar Rp51,7 miliar.
Selain itu, MARK juga mencatatkan penjualan per semester I/2021 sebesar Rp472,2 miliar atau naik 145 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp217,5 miliar.
Presiden Direktur MARK Ridwan Goh mengatakan laba kotor perseroan per kuartal II/ 2021 juga meningkat tajam sebesar 201,38 persen menjadi Rp239,61 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp79,57 miliar.
"Margin laba kotor meningkat dari 41,3 persen di kuartal II/2020 menjadi 50,7 persen dengan nilai sebesar," paparnya, Selasa (27/7/2021).
Ridwan Goh mengatakan, pencapaian ini tak lepas dari upaya perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan.
Baca Juga
Kenaikan laba perseroan didukung oleh peningkatan kapasitas produksi dan memperluas pangsa pasar meski di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, MARK telah mengantongi kontrak senilai US$70 juta untuk pengapalan pada 2021.
“Perseroan optimis target penjualan konsolidasi akan mencapai angka Rp1,061 Triliun dengan laba bersih sekitar Rp300,6 miliar,” imbuh Ridwan.
Dari sisi kinerja operasional, MARK juga mencatatkan pertumbuhan. Total aset perseroan meningkat sebesar 34,92 persen menjadi Rp971 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp719,72 miliar.
Aset lancar mengalami peningkatan sebesar 41,22 persen dengan nilai sebesar Rp503,94 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp356,87 miliar.
Peningkatan aset tidak lancar tercatat sebesar 28,74 persen dengan nilai Rp467,1 miliar per 30 Juni 2021 jika dibandingkan dengan Rp362,84 miliar per 31 Desember 2020.
Peningkatan juga terjadi pada posisi ekuitas MARK sebesar Rp507,72 miliar per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp409,47 miliar per 31 Desember 2020.