Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung mengalami penguatan pada perdagangan pekan terakhir Juli 2021.
Pada akhir perdagangan Jumat (23/7/2021), IHSG terkoreksi 0,58 persen atau 35,86 poin menjadi 6.101,69. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.090,6-6.166,3.
Selama sepekan, IHSG masih mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen atau berhasil menembus level psikologis 6.100, tepatnya berada pada level 6.101,690 dari level 6.072,510 pada pekan sebelumnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp117,22 miliar pada Jumat (23/7/2021). Sepanjang 2021, asing telah melakukan net buy senilai Rp18,74 triliun.
Berdasarkan data RTI, investor asing tercatat melakukan net foreign buy alias beli bersih senilai Rp1,16 triliun sepanjang pekan ini.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menuturkan masuknya investor asing kembali ke Indonesia karena harga saham di Indonesia dinilai masih dalam posisi diskon dibandingkan dengan negara lain.
Baca Juga
"Menurut saya faktor diskon saja, karena dibanting bursa luar negeri yang sudah lama naik terus. Sementara, IHSG tidak kemana-mana jadi harga saham-sahamnya lebih atraktif, itu kemungkinannya," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (23/7/2021).
Dia juga memproyeksikan IHSG akan kembali menguat pada perdagangan pekan depan. Proyeksinya IHSG berada dalam rentang 6.000-6.172 pada perdagangan akhir Juli 2021.
"Jadi IHSG turun pada Jumat karena aksi profit taking, sebabnya sehari sebelumnya indeks naik signifikan tembus resisten 6.114 sehingga terjadi koreksi wajar," urainya.
Menurutnya, investor melakukan aksi window dressing karena pada akhir Juli 2021 ini memasuki musim rilis laporan keuangan.