Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko terkoreksi pada perdagangan Senin (19/7/2021) seiring dengan rencana perpanjangan PPKM Darurat dari rencana awal pada 3-20 Juli 2021.
Pada perdagangan Jumat (16/7/2021), IHSG mampu bertahan di zona hijau dan parkir di level 6.072,51 atau menguat 0,43 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.051,75 - 6.079,13.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan meski dalam perdagangan lalu IHSG mampu menguat, tapi pasar saham Indonesia masih dibayangi oleh tingginya kasus Covid-19.
Menurut Dennies, secara teknikal penguatan pada perdagangan sebelumnya didukung volume yang rendah sehingga rentan mengalami koreksi.
"Perlu dicermati pergerakan masih dibayangi tingginya kasus Covid-19 dan adanya rencana perpanjangan PPKM darurat yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi pada kuartal III/2021," tulis Dennies dalam dalam riset harian, dikutip Minggu (18/7/2021).
Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan pemerintah akan mengumumkan keputusan perpanjangan PPKM Darurat tersebut dalam waktu dua tiga hari ke depan.
Baca Juga
Kemudian, Artha Sekuritas memperkirakan, IHSG akan berada di support terdekat di level 6,055 sampai 6,039 dan resistance di level 6,083 sampai 6,095.
Berikut sejumlah rekomendasi saham dari Artha Sekuritas untuk perdagangan Senin (19/7/2021) besok.
PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII)
Target Price: 1,800 – 1,850
Entry Level: 1,630 – 1,660
Stop Loss: 1,600
Breakout resistance dengan volume tinggi. Target Price/Stop Loss upgraded.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Target Price: 1,420 – 1,450
Entry Level: 1,350 – 1,380
Stop Loss: 1,330
Mengalami koreksi setelah menguat di hari sebelumnya. Masih berpotensi menguat dalam jangka pendek.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Target Price: 3,920 – 3,980
Entry Level: 3,780 – 3,840
Stop Loss: 3,750
Bergerak menguat setelah rebound di sekitar area support didukung stochastic yang membentuk goldencross berpotensi menguat dalam jangka pendek.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.