Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembali Terkerek Pernyataan Dovish Jerome Powell, Harga Emas Menguat

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 4,0 poin atau 0,22 persen dan ditutup di posisi US$1.829 per troy ounce.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis (15/7/2021), terkerek oleh pernyataan dovish Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell di hari kedua kesaksiannya di hadapan Kongres dan beberapa kekhawatiran atas terhentinya pertumbuhan ekonomi global.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 4,0 poin atau 0,22 persen dan ditutup di posisi US$1.829 per troy ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (14/7/2021), emas berjangka melonjak US$15,1 atau 0,83 persen menjadi US$1.825.

Harga emas telah mencapai level tertinggi dalam satu bulan di awal sesi setelah Powell mengatakan pada Rabu (14/7/2021) dalam kesaksian di Kongres bahwa pasar tenaga kerja AS "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi dukungan ekonomi.

Powell melanjutkan kesaksiannya di depan Kongres AS untuk hari kedua, mengatakan inflasi adalah fenomena berumur pendek dan penghapusan beberapa stimulus The Fed agak jauh karena pasar tenaga kerja masih berjuang untuk pulih dari pandemi.

Analis pasar berpendapat bahwa pernyataan Powell meredakan ketakutan investor terhadap kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga mendorong emas.

Analis pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan bahwa pergerakan emas di atas 1.800 dolar AS minggu ini bersama dengan kekhawatiran atas aksi jual di pasar ekuitas telah mendorong beberapa pembelian safe-haven emas.

“Secara global, ada beberapa titik yang cukup panas dengan varian Delta itu, dan China yang sedikit melambat telah memicu kekhawatiran tentang pasar ekuitas global, jadi Anda mendapatkan beberapa pelarian ke emas dan perak.”

Ekonomi China tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, sementara klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah 16 bulan pekan lalu.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah, sementara beberapa investor juga memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi.

"Kami masih melihat banyak inflasi dan tampaknya tidak sementara seperti yang dipikirkan semua orang," kata Michael Matousek, kepala pedagang di U.S. Global Investors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper