Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat sekaligus memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (7/7/20210 setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan pembuat kebijakan terus memperdebatkan pengurangan pembelian obligasi atau tapering.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,3 persen ke 34.681,79, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,34 persen ke 4.358,13 dan Nasdaq Composite menguat 0,01 persen ke 14.665,06.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun untuk hari kedua dan sempat menyentuh level 1,3 persen untuk pertama kalinya sejak Februari, karena ekspektasi untuk pemulihan ekonomi akibat inflasi terus memudar.
S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P bahkan terus menembus level tertinggi untuk kedelapan kalinya dalam sembilan sesi perdagangan terakhir.
“Pasar masih menikmati periode Goldilocks saat ini. Pasar masih naik tinggi karena euforia itu dan itulah mengapa imbal hasil obligasi 10 tahun di 1,31 persen," kata kepala investasi Mercer Advisors Don Calcagni, seperti dikutip Bloomberg
Risalah pertemuan Federal Open Market Committee menunjukkan Pejabat Federal Reserve diperkirakan akan terus membuat kemajuan dalam mencapai ambang batas guna mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran oleh bank sentral AS.
Baca Juga
“Sejumlah peserta menyebutkan bahwa mereka mengharapkan kondisi untuk mulai mengurangi laju pembelian aset akan terpenuhi lebih awal dari yang mereka perkirakan pada pertemuan sebelumnya,” tulis risalah pertemuan FOMC 15-16 Juni yang diterbitkan Rabu (7/7/2021) waktu AS (Kamis WIB dini hari).
Pertemuan pembuat kebijakan the Fed menandai pergantian sikap bank sentral terhadap risiko inflasi di tengah meningkatnya tekanan harga ketika ekonomi dibuka kembali, didukung oleh dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang besar.
Kepala alokasi aset Pacific Life Fund Advisors Max Gokhman mengatakanjika lebih banyak pejabat The Fed khawatir tentang inflasi dan terjadi pemulihan ekonomi yang kuat sehingga pembelian obligasi dapat dikurangi lebih awal, maka imbal akan harus menguat, bukan turun.