Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FOMC Minutes Tunjukkan Perdebatan Tapering, Wall Street Tembus Rekor Tertinggi

S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ditutup pada level tertinggi sepanjang masa.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat sekaligus memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (7/7/20210 setelah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan pembuat kebijakan terus memperdebatkan pengurangan pembelian obligasi atau tapering.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,3 persen ke 34.681,79, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,34 persen ke 4.358,13 dan Nasdaq Composite menguat 0,01 persen ke 14.665,06.

Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun untuk hari kedua dan sempat menyentuh level 1,3 persen untuk pertama kalinya sejak Februari, karena ekspektasi untuk pemulihan ekonomi akibat inflasi terus memudar.

S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P bahkan terus menembus level tertinggi untuk kedelapan kalinya dalam sembilan sesi perdagangan terakhir.

“Pasar masih menikmati periode Goldilocks saat ini. Pasar masih naik tinggi karena euforia itu dan itulah mengapa imbal hasil obligasi 10 tahun di 1,31 persen," kata kepala investasi Mercer Advisors Don Calcagni, seperti dikutip Bloomberg

Risalah pertemuan Federal Open Market Committee menunjukkan Pejabat Federal Reserve diperkirakan akan terus membuat kemajuan dalam mencapai ambang batas guna mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran oleh bank sentral AS.

“Sejumlah peserta menyebutkan bahwa mereka mengharapkan kondisi untuk mulai mengurangi laju pembelian aset akan terpenuhi lebih awal dari yang mereka perkirakan pada pertemuan sebelumnya,” tulis risalah pertemuan FOMC 15-16 Juni yang diterbitkan Rabu (7/7/2021) waktu AS (Kamis WIB dini hari).

Pertemuan pembuat kebijakan the Fed menandai pergantian sikap bank sentral terhadap risiko inflasi di tengah meningkatnya tekanan harga ketika ekonomi dibuka kembali, didukung oleh dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang besar.

Kepala alokasi aset Pacific Life Fund Advisors Max Gokhman mengatakanjika lebih banyak pejabat The Fed khawatir tentang inflasi dan terjadi pemulihan ekonomi yang kuat sehingga pembelian obligasi dapat dikurangi lebih awal, maka imbal akan harus menguat, bukan turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper