Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Tekan Pasar Saham, BBRI & TLKM Dilepas Asing

Pergerakan pasar saham terdampak oleh adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama periode 3—20 Juli 2021.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri lajunya di zona merah pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (5/7/2021)

Setelah dibuka menguat di level 6.024,16 pada pagi tadi, indeks komposit bergerak mixed sepanjang sesi I. Sayangnya, di sesi II perdagangan IHSG tak mampu kembali bangkit ke zona hijau dan parkir di level 6.005,60 setelah melemah 0,29 persen dari posisi kemarin.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 190 menguat, 314 melemah, dan 141 lainnya stagnan.

Adapun kapitalisasi pasar di akhir perdagangan ada di level Rp7173,65 triliun. Total transaksi tercatat hari ini Rp9,97 triliun dengan aksi jual bersih asing atau net foreign sell Rp324,71 miliar di seluruh pasar.

Saham BBRI dan TLKM menjadi yang paling banyak dilego investor asing dengan net sell masing-masing Rp171,9 miliar dan Rp153,6 miliar. Di sisi lain, investor asing memburu saham TBIG dengan net buy Rp45,5 miliar dan ASII Rp35,7 miliar.

Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin mengatakan mengatakan pergerakan pasar saham memang terdampak oleh adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama periode 3—20 Juli 2021.

Akan tetapi, dia menilai dampak negatif dari PPKM Darurat terhadap pasar keuangan sangat minim jika dibandingkan jika pemerintah tidak mengambil keputusan tersebut karena dengan adanya PPKM Darurat pasar dapat mengukur dampaknya lebih baik.

“Kalau tidak lockdown [PPKM Darurat] masyarakat akan bertanya-tanya, sementara pasar kalau dibayangi ketidakpastian itu lebih sulit. Dengan adanya lockdown ini market bisa mengukur,” tuturnya dalam sesi Market Outlook Tanamduit secara virtual, Senin (5/7/2021)

Ferry mengatakan, masa PPKM Darurat yang hanya sekitar 2 pekan tak akan terlalu banyak memberikan dampak bagi ekonomi. Menurutnya ini kemungkinan hanya memangkas sekitar 0,1 persen dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021.

“Dibandingkan jika tidak lockdown, uncertainty akan terus melayang-layang. Panjang efeknya ke rupiah ke dolar. Kita bisa lihat rupiah juga tidak kebablasan, hari ini sudah menguat lagi. Berarti memang sentimennya positif,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper