Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Semester II/2021 Tetap Bullish, Sektor-Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

IHSG tetap prospektif terutama sektor saham perusahaan yang saat ini fundamental usahanya tak terimbas pandemi, seperti kesehatan, teknologi, bank digital, serta pangan dan pertanian.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi pasar saham diyakini akan bullish pada semester II/2021 seiring dengan komitmen pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan vaksinasi. Saham-saham sektor kesehatan, teknologi, bank digital, pangan dan pertanian dapat dicermati para investor.

Founder Syariah Saham Asep Muhammad Saepul Islam menilai memasuki Juli 2021, pasar saham optimistis akan bullish. Pergerakan ini terutama akan terlihat pada saham perusahaan yang saat ini fundamental usahanya tak terimbas pandemi, seperti kesehatan, teknologi, bank digital, serta pangan dan pertanian.

Optimisme kinerja yang positif di pasar modal tersebut ditopang oleh langkah pemerintah dalam program vaksinasi yang lancar dan PPKM Darurat yang benar-benar menekan laju penyebaran virus Covid-19.

“Ada yang diuntungkan seperti sektor pertanian, kemudian e-commerce, informasi, personal health care, personal home care, kemudian makanan minuman dan layanan obat. Mungkin farmasi dan vaksin yang mendominasi,” ujarnya dalam acara diskusi Pergerakan Pasar Semester II, Minggu (4/7/2021) kemarin.

Ia melanjutkan, beberapa saham Syariah yang dapat bertumbuh berdasarkan analisa menggunakan pendekatan standard deviasi adalah ICBP, UNVR, AALI, INDF, KLBF, MYOR dan MNCN.

Dalam acara yang sama, Nandang Kuswara dari Smart Trader Community menjelaskan ada 11 sektor industri yang tercatat di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Nandang merekomendasikan pelaku investasi saham untuk memberikan perhatian lebih di beberapa sektor yang tak terganggu pandemi seperti kesehatan dan teknologi.

Namun, ia juga menyarankan investor untuk berhati-hati jika ingin menanamkan modalnya di sektor-sektor rentan pandemi seperti transportasi, infrastruktur maupun properti.

“Saya melihatnya jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk saat ini sektor kesehatan, teknologi, keuangan return cenderung tinggi. Tapi untuk sektor-sektor seperti transportasi, infrastruktur mungkin baru bisa naik lagi setelah pemulihan satu, dua tahun ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, melalui analisa teknikal menggunakan Fibonacci, Founder KurikulumSaham.com Alex Sukandar memprediksi IHSG masih menunjukkan tren bullish dan berpotensi ke level 6.700 dengan patokan money inflow disusul dengan dengan follow the trend yang terjadi di market.

“Investor bisa menjadikan GGRM, BRIS dan AGRO sebagai saham pilihan,” katanya.

Di sisi lain, Economist Ciptadana Securities Nicko Yosafat melihat optimisme tersebut bukan hanya datang karena dorongan dari dalam negeri. Menurutnya ada katalis positif di pasar global, salah satunya adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari World Bank sekitar 5,6 persen pada akhir tahun.

Proyeksi serupa juga dikeluarkan oleh IMF yang memprediksi pertumbuhan ekonomia akan berada di level 6 persen secara year on year. Prospek ini ditopang oleh progres vaksinasi global dan pemulihan ekonomi dunia.

Selain itu, dari dalam negeri, kondisi yang lebih optimistis terdorong oleh komitmen pemerintah yang mengerek porsi alokasi anggaran stimulus melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kesehatan dari 12,1 persen pada 2020 menjadi 25,2 persen tahun ini.

“Seiring dengan hal itu, IHSG berpotensi menyentuh 6.700 pada akhir tahun,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper