Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang SUN Semarak Lagi, BI Bisa Istirahat Kurangi Partisipasi

Dengan incoming bids yang meningkat maka partisipasi Bank Indonesia di lelang surat utang negara (SUN) bisa berkurang.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Lelang surat berharga negara (SBN) dan surat berharga syariah negara (SBSN) mulai semarak lagi, sehingga Bank Indonesia bisa menurunkan partisipasinya untuk menjaga amunisi saat kondisi darurat.

Lelang SBSN atau sukuk negara, Selasa (29/6/2021), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp46,68 triliun.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah melakukan lelang sukuk negara ke-12 di tahun 2021 pada hari ini.

Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp48,68 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS). Jumlah tersebut kembali mencatatkan rekor penawaran tertinggi untuk lelang sukuk negara sepanjang tahun 2021.

Adapun,pada lelang sukuk 15 Juni lalu, pemerintah mencatatkan penawaran sebesar Rp46,67 triliun.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menjelaskan dengan incoming bids yang meningkat maka partisipasi Bank Indonesia di lelang surat utang negara (SUN) bisa berkurang.

“Ini perkembangan yang positif. Artinya BI masih banyak amunisi untuk melakukan pembelian SBN jika terjadi gejolak lagi di pasar,” kata Handy, Selasa (29/6/2021).

Berdasarkan perhitungan Mandiri Sekuritas, Bank Indonesia sudah membeli SBN senilai total Rp120,1 triliun sejak awal tahun atau 23,7 persen dari total penerbitan obligasi lewat lelang.

Dengan asumsi BI masih bisa beli 25 persen-30 persen dari target penerbitan SBN, Handy memperkirakan BI masih bisa membeli SBN lebih dari Rp200 triliun dari lelang pada semester II/2021.

Adapun, Handy memandang prospek pasar obligasi Tanah Air bakal positif tahun ini. Hal itu didukung oleh likuiditas yang masih tinggi dan tren suku bunga rendah yang diperkirakan terus berlanjut.

Selain itu, valuasi obligasi Indonesia masih menarik baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya maupun secara historis. Belum lagi, risiko penawran obligasi ke depannya akn berkurang karena pemerintah akan kembali melakukan prudent fiscal ke maksimal -3 persen dari PDB pada 2023.

Handy pun memperkirakan imbal hasil atau yield SUN bertenor 10 tahun pada level 6 persen pada 2021. Namun, perkiraan ini bisa berubah naik apabila penanganan Covid-19 memburuk atau kenaikan suku bunga di AS lebih cepat dari perkiraan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper