Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih berada dalam kondisi tertekan hingga beberapa waktu mendatang.
Fluktuasi harga komoditas dinilai belum cukup memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat.
Kemarin (28/6/2021), IHSG ditutup turun 1,38 persen atau 82,93 poin menjadi 5.939,47. Terpantau 139 saham menguat, 380 saham melemah, dan 117 saham stagnan. Jelang penutupan, total transaksi mencapai Rp11,23 triliun dengan aksi beli bersih investor asing senilai Rp58,29 miliar.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan, momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh para investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang.
“Dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek, hari ini IHSG masih berpotensi dalam tekanan,” jelas dia dalam risetnya, Selasa (29/6/2021).
William memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran 5.913 – 6.123. Saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain GGRM, HMSP, UNVR, KLBF, LSIP, AKRA, dan PWON.
Baca Juga
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, pihaknya menilai saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dalam kisaran 5.833-6.003. Vaksinasi dan Covid-19 masih menjadi salah satu sentimen yang berdampak pada IHSG.
“Ketika terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, peningkatan vaksin justru terjadi di belahan negara lainnya. Siapa yang cepat mendapatkan vaksin, dia yang akan menjadi negara yang perekonomiannya cepat pulih berikutnya,” kata Nico dalam risetnya.
Meningkatnya harapan akan adanya vaksinasi, lanjut Nico, seolah memutar balik rasa pesimistis di pasar, karena vaksinasi mampu mendorong perekonomian untuk tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan.
Sejauh ini Amerika Serikat, New Zealand, Swiss, Israel, dan Perancis masih menjadi negara teratas yang melakukan vaksinasi lebih cepat sehingga memiliki ketahanan terhadap Covid 19 lebih kuat.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG akhirnya berakhir di zona hijau dengan penguatan 0,16 persen ke level 5.949.05
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.913,59-5.992,86.
Mengawali sesi II, IHSG masuk ke zona merah dengan pelemahan 0,17persen ke level 5.929,26.
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak di rentang 5.929,25-5.992,86.
Hingga sesi I, IHSG berhasil menguat 0,30 persen atau 17,85 poin ke level 5.957,32.
Sepanjang sesi I, IHSG bergerak di kisaran 5.939,82-5.992,86.
Hingga 10.30 WIB, IHSG mengalami penguatan 0,56 persen atau 33 poin ke level 5.972,57.
Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 5.939,82-5.992,86.
Pukul 08.55 WIB, IHSG menguat 0,08 persen atau 4,77 poin ke level 5.944,24
Dari konstituen LQ45, sebanyak 16 saham mengaut, 16 saham melemah, dan 13 saham dalam kondisi stagnan.