Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Anjlok 1,3 Persen, Investor Asing Buru Saham BMRI Lepas BBCA

Hingga pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, indeks ditutup turun 1,38 persen atau 82,93 poin menjadi 5.939,47. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 5.939,47-6.030,89.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu pada Senin (28/6/2021) seiring dengan kekhawatiran investor terhadap kasus Covid-19 di dalam negeri.

Hingga pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, indeks ditutup turun 1,38 persen atau 82,93 poin menjadi 5.939,47. Sepanjang sesi, IHSG bergerak di rentang 5.939,47-6.030,89.

Terpantau 139 saham menguat, 33800 saham melemah, dan 117 saham stagnan. Jelang penutupan, total transaksi mencapai Rp11,23 triliun dengan aksi beli bersih investor asing senilai Rp58,29 miliar.

Saham BMRI menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp123 miliar. Namun, saham BMRI turun 3,39 persen menjadi Rp5.700.

Saham UNVR juga cenderung dibeli investor asing dengan net buy Rp36,2 miliar. Saham UNVR naik 0,5 persen menuju Rp5.025.

Pagi ini, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Saham ARCI naik 0,67 persen atau 5 poin menjadi Rp755. Saham ARCI menjadi yang kedua paling banyak dilego asing dengan net foreign sell Rp130,04 miliar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan aksi jual bersih asing atau net foreign sell terbesar, yakni Rp148,6 miliar. Saham BBCA pun lesu 2,18 persen menjadi Rp30.275.

Selanjutnya, saham PT Astra International Tbk (ASII) juga dijual oleh para investor dengan nilai net foreign sell Rp42,2 miliar. Saham ASII turun 4,27 persen menuju Rp4.710.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memang memperkirakan IHSG bakal kembali melemah di awal pekan. Dia menyebut pergerakan indeks masih dibayangi kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri.

“Serta diberlakukannya pembatasan baru yang lebih ketat sehingga ada potensi pemulihan ekonomi akan melambat pada kuartal III/2021,” ujarnya dalam riset harian, Senin (28/6/2021)

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengkhawatirkan pecah rekor kasus harian Covid-19 akan mengganggu kinerja IHSG yang sudah mulai menguat tipis.

Setelah IHSG selama seminggu lalu menguat tipis sebesar 0,25 persen disertai net buy investor asing sebesar Rp1,32 tiliun, jika hanya merujuk penguatan cukup tajam Indeks DJIA sebesar 0,69 persen disertai kenaikan harga beberapa komoditas, maka ada peluang IHSG menguat dalam perdagangan di awal minggu ini, Senin (28/6/2021).

"Akan tetapi kondisi saat ini jauh lebih mencekam ketimbang tahun 2020 di saat Covid-19 menyerang Indonesia karena jumlah korban terserang Covid-19 per hari terus meningkat mencapai 21,300 orang," jelasnya dalam laporan riset harian, Senin (28/6/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper