Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) menambah sahamnya di perusahaan tambang emas Nusantara Resources Ltd senilai AU$58,8 juta setara Rp645,3 miliar. (Kurs 1 dolar Australia setara Rp10.974,6).
Emiten bersandi INDY ini telah menandatangani scheme implementation deed untuk mengakuisisi Nusantara Resources Limited yang mengelola tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan melalui mekanisme scheme of arrangement.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid menuturkan rencana transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk meningkatkan eksposur di sektor pertambangan emas dan memperkuat diversifikasi bisnis perusahaan.
“Transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk memperkuat diversifikasi bisnis di sektor non-batu bara yang terus kami upayakan sejak 3 tahun terakhir. Kami berharap transaksi ini dapat menciptakan nilai jangka panjang yang menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (28/6/2021).
Indika Energy akan membayar AU$0,35 per saham untuk 168.041.107 saham yang belum dimiliki oleh perusahaan sehingga total transaksinya adalah sebesar AU$58,8 juta atau ekuivalen dengan US$45,3 juta untuk sekitar 72 persen saham di Nusantara.
Adapun, rencana transaksi ini tunduk pada pemenuhan persyaratan, antara lain persetujuan pemegang saham Nusantara pada rapat umum pemegang saham yang rencananya akan diselenggarakan pada September 2021, persetujuan pengadilan di Australia, serta pemenuhan kondisi lainnya dalam dokumen sehubungan dengan rencana transaksi.
Baca Juga
Rencana transaksi ini juga menerima dukungan penuh dari semua anggota Independent Board Nusantara.
Indika Energy melalui anak usahanya PT Indika Mineral Investindo (IMI), saat ini memiliki sekitar 28 persen saham di Nusantara serta kepemilikan saham secara langsung di PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) yang mengelola tambang emas Awak Mas sebanyak 25 persen.
Melalui transaksi ini, Indika Energy akan mengendalikan Masmindo sepenuhnya sehingga secara efektif meningkatkan eksposur perusahaan di sektor pertambangan emas.
"Sejak kami melakukan investasi awal di akhir 2018, reserves dan resources daripada Masmindo sudah meningkat sebanyak 34 persen dan 18 persen yang sekarang berada di level 1,5 juta ons dan 2,35 juta ons. Kami percaya prospek emas ke depan masih baik,” tutur Arsjad.
Sebagai bagian dari langkah strategis, anak perusahaan Indika Energy yaitu PT Petrosea Tbk. (Petrosea) juga terlibat di dalam proyek Awak Mas untuk mewujudkan sinergi usaha dalam rangka penciptaan nilai.
Petrosea bertindak sebagai kontraktor untuk pengerjaan Front End Engineering and Design (FEED) yang akan dilanjutkan dengan negosiasi pengerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC).
Sebagai informasi, Nusantara Resources Limited adalah perusahaan pertambangan emas yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX) dengan proyek utama yaitu Proyek Awak Mas. Ditemukan pada tahun 1988, Awak Mas telah melakukan sekitar 135 km pengeboran yang terdiri dari 1.100 titik bor.
Awak Mas merupakan perjanjian Kontrak Karya Generasi ke-7 dengan Pemerintah Indonesia. PT Masmindo Dwi Area (Masmindo), anak perusahaan Nusantara, memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi Proyek Emas Awak Mas hingga tahun 2050.