Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO) Bangun Fasilitas Nikel Bareng Dua Mitra China

Perjanjian ini ditandatangani oleh Febriany Eddy, CEO Vale Indonesia di Jakarta, Wei Chengwen, Presiden TISCO, dan Wang Wenlong Ketua Xinhai Technology di Shanghai.
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) bersama dua mitra kerja, Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai), resmi tanda tangani perjanjian untuk fasilitas pengolahan nikel Bahodopi.

Perjanjian ini ditandatangani oleh Febriany Eddy, CEO Vale Indonesia di Jakarta, Wei Chengwen, Presiden TISCO, dan Wang Wenlong Ketua Xinhai Technology di Shanghai.

Tanda tangan ini disaksikan baik langsung maupun online oleh Eduardo Bartolomeo, CEO Vale, Chen Derong, Ketua China Baowu, Wang Wenguang, Ketua Dewan Xinhai Technology dan Mark Travers, Presiden Komisaris Vale Indonesia, dan Wakil Presiden Eksekutif untuk Base Metals dengan Vale.

Dalam Perjanjian Kerangka Kerjasama ini, INCO, TISCO dan Xinhai telah menyepakati secara prinsip hal-hal utama terkait proyek tersebut.

"INCO, TISCO dan Xinhai akan membentuk perusahaan patungan [JV Company] untuk membangun fasilitas pengolahan nikel di Xinhai Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah," jelas Chief Executive Officer Vale Indonesia Febriany Eddy, Kamis (24/6/2021).

Perusahaan patungan akan membangun delapan lini pengolahan feronikel rotary kiln-electric furnace dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.

Selain itu, semua Pihak menyetujui bahwa INCO akan memiliki 49 persen saham JV Co dan mitra akan memiliki 51 persen saham.

Semua pihak juga menyetujui bahwa kebutuhan listrik akan bersumber dari pembangkit listrik tenaga gas untuk mendukung komitmen INCO dalam mengurangi emisi karbon.

Ketiga perusahaan juga menyepakati bahwa dalam jangka waktu enam bulan sejak tanda tangan perjanjian ini akan menyelesaikan semua persyaratan teknis dan finansial yang diperlukan untuk mengambil keputusan investasi final.

“Kami menghargai bahwa mitra kami telah mendukung agenda rendah karbon Vale dengan menyepakati perubahan rencana dari pembangkit listrik tenaga batubara menjadi gas. Kami percaya Perjanjian ini merupakan bukti keselarasan komitmen keberlanjutan kami, dimana hal ini sangat penting bagi PT Vale. Kami yakin bahwa ketiga pihak akan saling melengkapi," katanya.

Presiden Komisaris Vale Indonesia sekaligus Wakil Presiden Eksekutif untuk Base Metals dengan Vale Mark Travers menekankan perjanjian ini merupakan kesempatan signifikan bagi Vale dan Indonesia.

Vale bangga dengan sejarahnya sebagai investor dan mitra jangka panjang di Indonesia. Komitmen untuk memperluas operasi kami di Indonesia dibangun sejak dahulu untuk mendukung masa depan yang berkelanjutan baik dari sisi bisnis maupun untuk negara.

"Kami percaya Indonesia akan memainkan peran utama di masa depan dalam industri nikel dan kami berkomitmen menjadi pemain yang terpercaya dan bertanggung jawab dalam menciptakan nilai dan peluang di masyarakat dimana kami beroperasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper