Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kian Agresif, Manajer Investasi Lirik Saham Sektor Teknologi

Pandemi Covid-19 mendorong adopsi teknologi digital dan penetrasi e-commerce dalam kehidupan sehari-hari.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kinerja saham sektor teknologi yang agresif sepanjang tahun ini, manajer investasi turut mengoleksi saham-saham tersebut dalam portofolio mereka.

Samuel Kesuma Senior Equity Portfolio Manager Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) menuturkan beberapa bulan terakhir teknologi memang menjadi salah satu sektor dengan kinerja terbaik.

Menurutnya, ini sejalan dengan tren yang terjadi di bursa saham global yang mana pandemi covid-19 mendorong adopsi teknologi digital dan penetrasi e-commerce dalam kehidupan sehari-hari.

“Hal ini mendorong pertumbuhan kinerja usaha yang signifikan bagi emiten yang bergerak di bidang teknologi. Kami percaya hal ini merupakan tren yang bersifat struktural dan akan berlanjut bahkan setelah pandemi Covid-19 ini berakhir,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/6/2021)

Samuel menambahkan, memang tetap ada risiko volatilias jangka pendek di sektor teknologi seiring kinerja yang sangat signifikan, misalnya tekanan profit taking. Namun dia berpandangan dalam perspektif jangka panjang, segmen teknologi ini memiliki peran yang semakin besar dalam ekonomi.

“Kami juga melihat dukungan dari pemerintah terhadap sektor teknologi ini karena perannya yang krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan melayani segmen masyarakat yang selama ini belum dilayani secara optimal. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada fundamental emiten berbasis teknologi/digital yang memiliki strategi pasar yang tepat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Samuel menyebut saat ini sejumlah saham-saham small medium caps dari sektor teknologi telah menjadi bagian dari portofolio MAMI. Adapun dia mengaku selektif dalam memilih saham-saham tersebut.

Salah satunya, tambah dia, dengan mengedepankan analisa komprehensif untuk menilai fundamental dan prospek masa depan perusahaan-perusahaan yang menjadi kandidat investasi.

Adapun beberapa parameter yang digunakan untuk menyeleksi saham yang akan masuk dalam portofolio antara lain potensi pertumbuhan emiten ke depannya; kondisi neraca dan profil arus kas; serta track record dari tim manajemen dan pemegang saham pengendali.

“Termasuk valuasi emiten secara bottom up yang mempertimbangkan prospek kinerja emiten secara spesifik, maupun valuasi relatif dibandingkan dengan kompetitor domestik maupun perusahaan sejenis di regional,” imbuhnya.

Saat ini beberapa produk reksa dana MAMI seperti Manulife Saham Andalan dan Manulife Greater Indonesia Fund memiliki beberapa saham kecil dan menengah yang menjadi bagian dari top 10 portofolio.

Beberapa saham pilihan MAMI yang menjadi top holding di kedua produk tersebut antara lain saham PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS), PT Digital Mediatama maxima Tbk. (DMMX), serta PT Multipolar Tbk. (MLPL).

“Sepanjang tahun 2021, kedua reksa dana ini mencatat kinerja yang cukup baik dibandingan dengan benchmark maupun reksa dana saham yang lain,” pungkas Samuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper