Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Data Center, Multipolar Technology (MLPT) Cari Mitra Strategis

Perseroan tengah menjajaki kemitraan strategis dengan pemain-pemain yang telah lebih dulu ada di industri data center di Indonesia.
Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra saat pemaparan publik secara virtual Kamis (17/6/2021)/Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra saat pemaparan publik secara virtual Kamis (17/6/2021)/Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA - PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) ikut tergiur dengan potensi bisnis data center di Indonesia. Emiten teknologi milik Grup Lippo tersebut pun menyatakan tengah menjajaki kemitraan strategis dengan pemain eksisting di industri.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menuturkan bahwa potensi bisnis data center di Tanah Air sangat menjanjikan sehingga perseroan berencana melakukan ekspansi di bisnis ini melalui entitas anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara Informasi.

Dia mengatakan, saat ini perseroan tengah menjajaki kemitraan strategis dengan pemain-pemain yang telah lebih dulu ada di industri data center di Indonesia untuk mengembangkan bisnis di bidang tersebut secara lebih lanjut. Namun, dia enggan mengungkapkan secara detail.

“Sekarang masih penjajakan, jadi belum dapat memberikan informasi mengenai calon mitra kita […] kita berharap dengan adanya kemitraan ini kita bisa berkembang lebih cepat dan lebih baik lagi,” ujar Wahyudi dalam sesi public expose insidentil secara virtual, Kamis (17/6/2021).

Wahyudi menyebut saat ini kontribusi bisnis data center terhadap kinerja perseroan masih sangat kecil yakni di bawah 10 persen. Namun dia optimistis kemitraan strategis yang akan dijalani MLPT akan memperbesar porsi lini bisnis data center.

Apalagi, tambahnya, sejumlah riset pasar menyatakan bahwa industri data center di Indonesia akan tumbuh double digit selama beberapa tahun ke depan, salah satunya didukung peraturan pemerintah yang mewajibkan data residential di simpan di dalam negeri, khususnya untuk bidang finansial.

“Finansial masuk ke arah digital sehingga sudah pasti harus memiliki data center di sini. Cloud player juga harus punya data center di sini dan kita lihat mereka tidak cukup 1 data center, biasanya mereka membuat data center hub,” tutur Wahyudi.

Selain itu, Wahyudi menilai masuknya banyak pemain baru termasuk dari kalangan konglomerasi dalam bisnis data center kian mengukuhkan bahwa industri ini potensial sekaligus memiliki banyak tantangan.

“Sehingga untuk bisa bersaing dengan player-player yang tadi, termasuk salah satunya konglomerasi, [perseroan] memerlukan partner,” pungkas Wahyudi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper