Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT DCI Indonesia Tbk. kerap menanjak sejak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Tentunya ini memberikan cuan bagi para pemegang sahamnya, termasuk konglomerat Anthoni Salim.
Berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham emiten bersandi DCII ini tengah dihentikan sementara alias disuspensi per perdagangan Kamis (17/6/2021).
Ini bukan pertama kalinya DCII kena suspensi. Dua hari sebelumnya, Selasa (15/6/2021) Bursa juga menggembok saham DCII selama satu hari. Namun baru saja gembok dibuka, pada perdagangan Rabu (16/6/2021) saham DCII langsung kembali melambung tinggi.
Per penutupan pasar Rabu (16/6/2021), saham DCII parkir di level Rp59.000 setelah menguat 17,41 persen. Penguatan tersebut kian mengukuhkan DCII sebagai saham dengan harga tertinggi di Bursa.
Selama sebulan belakangan harga saham emiten penyedia layanan data center ini meroket 436,36 persen. Adapun sejak pertama kali diperdagangkan di Bursa pada awal Januari lalu, harga sahamnya telah melonjak lebih dari 14.000 persen.
Penguatan yang signifikan tentu membawa cuan bagi para pemegang sahamnya, termasuk taipan Anthoni Salim yang memegang 265.033,461 saham atau 11,12 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan.
Baca Juga
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019). - Bisnis/Dedi Gunawan.
Jejak Anthoni di DCII baru terlacak sejak awal Juni lalu, yang mana pemilik Grup Salim ini menyampaikan laporan kepemilikan saham DCII kepada otoritas Bursa.
Dalam surat bertanggal 2 Juni 2021, Anthoni menyatakan bahwa dirinya telah membeli 192.740.012 saham DCII dengan harga Rp5277 per saham pada tanggal 31 Mei 2021.
Jika mengacu pada transaksi tersebut, maka sejak transaksi dilakukan hingga penutupan pasar kemarin Anthoni telah mendapatkan cuan Rp53.723 per saham untuk saham yang dibelinya pada akhir Mei tersebut.
Artinya, belum sampai satu bulan menambah kepemilikannya di DCII, Anthoni telah mengantongi sekitar Rp10,35 triliun. Lima kali lipat dari total dana yang dirogohnya untuk pembelian saham.
Jumlah tersebeut belum termasuk cuan yang diperoleh dari saham DCII yang telah dia miliki sebelumnya. Sebab, disampaikan pula bahwa sebelum transaksi di akhir Mei tersebut dia telah memiliki 72.293.449 saham perseroan atau 3,03 persen.
Bisnis menelusuri Keterbukaan Informasi BEI, tetapi tak dapat menemukan informasi mengenai kapan pertama kali Anthoni masuk ke DCII hingga memiliki 3,03 persen saham perseroan.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/Perubahan Struktur Pemegang Efek terakhir yang dipublikasikan perseroan bertanggal 2 Februari 2021. Dalam laporan tersebut nama Anthoni belum ada dalam daftar pemegang saham. Bisnis tak menemukan laporan serupa untuk edisi Maret, April, dan Mei.
Akan tetapi, para pemilik saham DCII yakni Toto Sugiri, Han Arming Hanafia, Bing Moniaga, Marina Budiman, dan Djarot Subiantoro terpantau pernah melakukan penjualan sebagian saham mereka pada 14 April 2021.
Masing-masing pemegang saham tersebut melepas sebagian sahamnya dalam jumlah yang bervariasi, tetapi secara total mereka berlima tercatat menjual 74.081.400 saham dengan harga Rp8.656 per saham.
Jumlah saham yang dilepas para pemegang saham DCII tersebut tak jauh berbeda dengan jumlah kepemilikan saham Anthoni sebelum 31 Mei 2021, yakni 72.293.449 saham.
Jika diasumsikan saham-saham tersebut dijual pada Anthoni, maka untuk transaksi pertamanya dalam memiliki saham DCII, Anthoni menggelontorkan dana Rp625,77 miliar.
Adapun untuk porsi 3,03 persen saham yang diasumsikan telah dimiliki Anthoni sejak 14 April 2021 hingga penutupan kemarin, ayah dari Axton Salim ini diperkirakan telah cuan Rp50.344 per saham alias Rp3,64 triliun.
Alhasil, jika digabungkan antara porsi pembelian saham pertama dan kedua, total cuan yang masuk ke kantong Anthoni Salim melalui kepemilikannya di DCII dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan ini sekitar Rp13,99 triliun.