Bisnis.com, JAKARTA – Emiten digital PT Solusi Sinergi Digital Tbk. atau Surge melaporkan sudah menyerap 78,82 persen dari dana segar yang didapatkan lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan perseroan sudah menggunakan Rp65,40 miliar atau 78,82 persen dari dana hasil IPO yang senilai Rp82,97 miliar setelah dikurangi biaya-biaya umum.
“Dana ini digunakan sebagai modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost,”kata Hermansjah dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (11/6/2021).
PT Solusi Sinergi Digital Tbk. tercatat di Bursa EFek Indonesia pada 30 Desember 2020. Perseroan masuk ke dalam sektor konsumer siklikal dengan subsektor media & hiburan.
Adapun pada kuartal I/2021, Surge bekerjasama dengan induk KUD (Koperasi Unit Desa) melalui anak usahanya dalam digitalisasi pergudangan lewat teknologi Warehouse Management System. Sistem itu akan mengintegrasikan data dari kurang lebih sekitar 5.600 jaringan KUD di seluruh Indonesia.
Selain pengembangan teknologi berbasis aplikasi yang tengah dilakukan secara bertahap untuk sektor retail, logistik, gaya hidup, kesehatan, layanan publik, media & hiburan (entertainment), Surge juga akan mengintegrasikan jaringan infrastruktur dan media iklan, untuk memaksimalkan manfaat yang diberikan dalam berbagai kerjasama ini.
Baca Juga
“Tantangan Indonesia di tahun ini masih seputar pada turunnya daya beli masyarakat. Disisi lain kami juga melihat peluang di bidang periklanan mengarah positif karena para pelaku usaha sudah memulai kembali aktif untuk memasarkan produk/layanan mereka di ranah digital,” tulis Hermansjah.
Pada saat yang sama, emiten dengan kode saham WIFI ini semakin optimistis melihat prospek di masa depan melihat perkembangan internet dan transformasi digital.
Salah satunya, lanjut Hermansjah, perseroan juga mengambil kesempatan dalam mendukung proses fiberisasi para operator telekomunikasi yang ingin memanfaatkan jaringan generasi kelima (5G) dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa.