Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan paladium telah memberinya gelar logam mulia yang paling mahal yang diperdagangkan, dan kesenjangannya dengan emas dapat melebar karena permintaan mendorong harga.
Dilansir Bloomberg, Rabu (9/6/2021), logam yang digunakan dalam catalytic converter mencapai titik tertinggi sepanjang masa lebih dari US$3.018 per ons pada Mei dan bahkan saat relinya mendingin selama sebulan terakhir, masih lebih dari US$900 lebih mahal daripada emas batangan.
Selisih antara keduanya melonjak bulan lalu ke level tertinggi sejak rekornya pada Februari tahun lalu dan mungkin terus meningkat karena pemulihan ekonomi global mendorong konsumsi.
Baca Juga
Pasar paladium global diperkirakan akan mengalami defisit karena rebound di industri otomotif, kontrol polusi yang lebih ketat dan pemangkasan pasokan yang tak terduga setelah produsen terbesar dunia itu mengatakan banjir di tambang Arktik akan membatasi produksi.
Ini adalah prospek yang berbeda untuk emas, yang sedikit berubah tahun ini dibandingkan dengan lonjakan 15 persen pada paladium.
Georgette Boele, analis logam mulia senior di ABN Amro mengatakan emas akan melemah, dan mungkin jatuh ke harga US$1.700 per ons pada akhir tahun, karena penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil riil.