Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memproyeksikan kinerjanya pada tahun ini akan jauh lebih baik dari proyeksi awal. Pertumbuhan kinerja pun diperkirakan mencapai 10 persen.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menuturkan bisnis pada kuartal I/2021 dan kuartal II/2021 cukup bertumbuh dibandingkan dengan proyeksi awal.
"Dengan optimisme yang ada kami juga melihat perkembangan, kami juga melihat sedikit yang kami yakini akan memperbaiki dari target tadi 5--6 persen," ujarnya, pada Kamis (30/5/2021).
Dia mempercayai setelah tutup buku Semester I/2021 dan sepanjang perjalanannya baru dapat mengonfirmasi revisi proyeksi pertumbuhan kinerja perseroan yang masih di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Sekarang kami sedang menghitung ulang dan melihat yang terjadi dengan perkembangan positif yang baik, kami yakin perkiraan sementara pertumbuhan usaha kami bisa mencapai 7--8 persen, bahkan bisa sampai 10 persen," jelasnya.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari 32 analis, sebanyak 28 analis merekomendasikan buy atau 87,5 persennya. Dengan target harga dalam 12 bulan ke depan mencapai 1.780 dan potensi return 21,9 persen.
Baca Juga
Emiten bersandi KLBF ini mencatatkan kinerja cukup gemilang pada kuartal I/2021. Adaptasi perseroan menyediakan produk yang lebih terjangkau menjadi salah satu pendorong kinerja tersebut.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp716 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, naik 7,1 persen dibandingkan Rp669 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, Rabu (31/3/2021), KLBF ini mencatat penjualan neto sebesar Rp23,11 triliun meningkat tipis 2,12 persen dari periode 2019 yang sebesar Rp22,63 triliun.
Dari sisi beban pokok penjualan tercatat sedikit peningkatan menjadi sebesar Rp12,86 triliun sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp12,39 triliun.
Beban penjualan sedikit menyusut menjadi Rp5,01 triliun, dengan sedikit peningkatan pada beban umum dan administrasi menjadi sebesar Rp1,39 triliun, serta beban operasi lainnya yang meningkat menjadi Rp156,08 miliar.
Walhasil, laba KLBF yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,733 triliun, meningkat 9,05 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,506 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat (28/5/2021), harga saham KLBF tercatat melesat 1,41 persen ke level 1.440 dengan kapitalisasi pasar Rp67,5 triliun.