Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuat Hadapi Pandemi, WTON Kejar Kontrak Baru Rp8,02 Triliun

Tahun lalu saja di tengah pandemi, WTON mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp4,8 triliun atau hampir 97 persen dari target.
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton menetapkan sejumlah target kinerja 2021 menyusul performa positif sepanjang tahun lalu.

Dikutip dari keterangan resmi perusahaan pada Jumat (28/5/2021) manajemen Wika Beton memaparkan, sepanjang tahun 2020, di tengah situasi pandemi virus corona, WTON mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp4,8 triliun atau 96.34 persen dari RKAP Revisi Tahun 2020 sebesar Rp4,9 triliun.

Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp123,15 miliar atau 114.98 persen dari RKAP Revisi Tahun 2020 sebesar Rp107 miliar.

Melihat ketahanan Wika Beton ditengah pandemi tersebut, manajemen menetapkan sejumlah target pencapaian di tahun 2021 ini. Target perolehan kontrak baru dipatok sebesar Rp8,02 triliun, target penjualan sebesar Rp7,38 triliun, serta target laba bersih sebesar Rp370,95 miliar.

“Target tahun 2021 ini akan ditinjau lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi sepanjang tahun 2021,” demikian pernyataan manajemen Wika Beton dikutip dari keterangan resmi perusahaan.

Sementara itu, arus kas Wika Beton dari aktivitas operasi mencatat surplus sebesar Rp802,86 miliar. Arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp281,52 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp581,41 miliar. Dengan demikian, kas bersih akhir tahun 2020 sebesar Rp1,54 triliun.

Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Desember 2020 ini didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 72,87 persen, disusul proyek di sektor energi sebesar 12,26 persen.

Selanjutnya, sisanya sektor properti, pertambangan dan industri masing-masing menyumbang sebesar 8,84 persen, 4,97 persen dan 1,07 persen. Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Kereta Cepat Jakarta – Bandung, RKEF Smelter Nikel, Dermaga Patimban, RDMP Balikpapan, Pembangunan Jalur Kabel Optik Semarang, Terminal Kijing, Tol Indrapura – Kisaran, Pengaman Muara Sungai Bogowonto, Tol Tebing Tinggi – Parapat dan Jakarta International Stadium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper