Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Diperkirakan Tetap, Rupiah Ditutup Stagnan

Pada awal perdagangan hari ini, 24 Mei 2021, rupiah dibuka menguat ke level 14.346, tetapi kembali bergerak melemah hingga akhirnya ditutup di posisi yang sama.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah ditutup stagnan pada perdagangan awal pekan ini, Senin (24/5/2021), sedangkan mata uang Asia lainnya bervariatif.

Berdasarkan data Bloomberg, pada awal perdagangan hari ini rupiah dibuka menguat ke level 14.346, tetapi kembali bergerak melemah hingga akhirnya ditutup di posisi yang sama dengan akhir pekan lalu, yakni di level 14.355.

Adapun sejumlah mata uang Asia lainnya bergerak variatif. Baht Thailand terpantau memimpin dengan penguatan 0,18 persen, disusul dolar Singapura yang naik 0,17 persen.

Kemudian ada dolar Taiwan, yuan China dan ringgit Malaysia yang menguat tipis, berturut-turut 0,07 persen, 0,06 persen, dan 0,02 persen.

Sebaliknya, peso Filipina terdepresiasi 0,25 persen, ditemani oleh rupee India yang melemah tipis 0,04 persen dan won Korea Selatan yang melemah 0,01 persen.

Sementara itu indeks dolar juga terpantau melemah pada awal pekan ini sebesar 0,11 poin atau 0,13 persen ke level 89,90.

Direktur TFRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar tengah berada di dekat level terendah dalam tiga bulan terhadap kebangkitan kembali euro dan spekulasi pelaku pasar yang mulai pudar mengenai kemungkinan The Fed akan segera mengurangi stimulusnya.

“Walaupun pasar tidak sepenuhnya yakin bahwa inflasi AS yang lebih tinggi bersifat sementara,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, seperti dikutip Senin, (24/5/2021).

Di sisi lain, Ibrahim mengatakan dari dalam negeri pelaku pasar memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih tetap mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini sambil menunggu komitmen perbankan baik perbankan plat merah maupun perbankan swasta untuk menurunkan suku bunga kredit lebih dalam lagi.

Konsensus pasar yang dihimpun para analis memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 3,5 persen, yang merupakan level terendah sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Selain itu, BI juga memberikan pelonggaran makroprudensial. Konsumen yang ingin mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tidak perlu menyiapkan uang muka, cukup bayar angsuran bulanan.

Setelah ditutup stagnan pada perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di rentang   Rp.14.340 - Rp.14.380.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper