Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Acset Indonusa Tbk. membukukan nilai kontrak baru senilai Rp142 miliar hingga kuartal I/2021.
Sekretaris Perusahaan dan Investor Relations Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan, nilai proyek paling besar berasal dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu di Lampung sekitar 127 miliar yang didapatkan pada Maret 2021.
“Hingga kuartal I/2021, Acset mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp142 miliar,” kata Maria, Senin (24/5/2021).
Selain proyek pembangkit listrik, Acset juga mendapatkan proyek fondasi di Menara BRI Medan, terowongan Istiqlal-Katedral, jembatan Ciujung tambahan dari jalan tol Cikande-Serang Timur, dan perbaikan fondasi Ritz Carlton Mega Kuningan.
Adapun, emiten dengan kode saham ACST ini menyebut kondisi industri konstruksi pada Januari - Maret 2021 masih terkendala pandemi. Perlambatan kinerja pun tak terelakkan seiring dengan beberapa proses tender yang tertunda.
Direktur Acset Indonusa David Widjaja menambahkan saat ini perseroan masih mengikuti beberapa tender proyek dari swasta maupun pemerintah.
Baca Juga
“Kami belum bisa bagian informasi ini [lebih rinci] karena tender masih berlangsung dan masih proses, belum ada kepastian,” kata David.
David berharap ACST dapat menangkap proyek strategis yang lumayan besar untuk membalikkan kinerja rugi perseroan menjadi laba pada tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, ACST mencatatkan pendapatan sebesar Rp381,05 miliar turun 20,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp477,61miliar.
Meskipun pendapatan turun, perseroan memangkas rugi bersih sebesar 35,97 persen dari Rp124,44 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp79,68 miliar pada kuartal I/2021.