Bisnis.com, JAKARTA - PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) mencatatkan pendapatan pada kuartal I/2021 sebesar Rp381,05 miliar. Meskipun pendapatan turun, tetapi perseroan memangkas rugi bersih.
Pendapatan bersih mengalami penurunan 20,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp477,61miliar.
Hingga periode ini, perseroan mendapatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp142,29 miliar, yang terdiri dari proyek fondasi dan infrastruktur.
Perusahaan mencatatkan rugi bersih yang menyusut sebesar 35,97 persen dari Rp124,44 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp79,68 miliar pada kuartal I/2021.
Presiden Direktur Acset Idot Supriadi mengungkapkan awal 2021, ACSET menunjukkan perbaikan keuangan sebagai salah satu cerminan atas kondisi yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
"ACSET masih terus menjalankan upaya perbaikan internal dalam rangka mencapai operational excellence yang berjalan di berbagai aspek untuk meningkatkan kinerja sekaligus mempersiapkan diri dalam menyongsong pemulihan yang akan terjadi di industri konstruksi Indonesia di waktu yang akan datang. Selain itu, ACSET terus berpartisipasi aktif dalam berbagai peluang yang tersedia bagi Perusahaan yang disertai dengan disiplin finansial secara terus-menerus,” jelasnya, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga
Pandemi yang menyebabkan perlambatan proyek berjalan maupun penundaan tender yang ada masih menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja Perusahaan pada periode ini.
Namun, ACSET tetap fokus pada usaha perbaikan internal yang bertujuan untuk memperkuat fundamental Perusahaan sehingga siap untuk melaju seiring pemulihan yang akan terjadi di industri konstruksi ke depannya.
Operational excellence yang dilakukan secara masif dan berkelanjutan tercermin dalam penurunan biaya dan beban-beban keuangan sejak beberapa periode lalu.
Pada kuartal pertama ini, ACSET dipercaya untuk mengerjakan sejumlah proyek di bidang fondasi dan infrastruktur.
Proyek fondasi dikerjakan oleh anak perusahaan ACSET yang merupakan spesialis fondasi, PT Acset Pondasi Indonusa. Adapun proyek baru tersebut adalah fondasi Menara BRI, Medan; fondasi Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral; fondasi Jembatan Ciujung pada Tol Cikande-Serang Timur; pekerjaan perbaikan fondasi Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan; dan pekerjaan sipil pada Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro Lampung, Besai Kemu.
Di samping itu, pada bulan Maret 2021, ACSET melakukan topping-off pada Arumaya Residences bersama dengan mitra kerjanya, Woh Hup. Proyek yang berhasil dikerjakan dengan tepat waktu dan nir-kecelakaan ini merupakan proyek sinergis ACSET dan Astra Property.
Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan periode ini didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 54%, infrastruktur sebesar 33%, fondasi sebesar 9% dan sektor lainnya sebesar 4%. Sektor lainnya menggambarkan aktivitas perdagangan dan jasa sewa yang dilakukan oleh anak usaha.
Perusahaan terus melakukan kajian secara berkala terhadap dampak akibat pandemi atau faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja.
Melalui upaya tersebut, ACSET proaktif melakukan penyesuaian yang dipandang perlu dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan terus menegaskan komitmennya terhadap operational excellence yang tengah diupayakan saat ini.
Selain itu, ACSET juga aktif melakukan inisiatif-inisiatif digitalisasi sebagai upaya pengembangan di internal, di antaranya program pemantauan progres proyek secara daring, e-Logistics dan e-Procurement.
Hal ini juga dibarengi dengan pengkajian kembali akan proses bisnis yang ada di setiap lapisan organisasi guna mencapai hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.
Dengan demikian, ACSET percaya bahwa Perusahaan dapat menjawab tantangan yang ada dengan sigap dan adaptif dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (20/4/2021) harga saham ACST naik 0,71 persen atau 2 poin ke level 282. Adapun kapitalisasi pasarnya sebesar Rp1,81 triliun.