Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan sukuk korporasi diyakini tetap semarak pada tahun ini seiring dengan minat investor yang terjaga serta tren suku bunga rendah sepanjang tahun ini.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan mengatakan, tren penerbitan sukuk oleh korporasi sebenarnya sudah membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Ia mengatakan selama empat bulan pertama tahun 2021, total penerbitan sukuk oleh perusahaan adalah sebesar Rp1,9 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,4 triliun.
“Bila dibandingkan dengan obligasi konvensional masih terpaut cukup jauh. Total outstanding sukuk korporasi Indonesia baru mencapai 7 hingga 8 persen dari jumlah keseluruhan,” katanya saat dihubungi pada Rabu (19/5/2021).
Ia menjelaskan, penerbitan sukuk yang masih terpaut jauh dibanding surat utang konvensional lebih disebabkan dari faktor emiten. Menurutnya, perusahaan saat ini lebih berminat menerbitkan obligasi konvensional mengingat persyaratannya yang cenderung lebih mudah.
“Sementara, korporasi perlu memenuhi beberapa syarat dahulu sebelum dapat menawarkan sukuknya, seperti underlying aset yang harus ada,” paparnya.
Baca Juga
Meski demikian, Ariawan menilai tren penerbitan sukuk korporasi masih akan cukup semarak sepanjang tahun ini. Hal ini salah satunya ditopang oleh tren suku bunga yang masih rendah.
Ariawan memaparkan, tren suku bunga rendah di dunia dan Indonesia akan menekan biaya penerbitan (cost of fund) sukuk yang ditanggung oleh emiten. Hal tersebut akan mendorong minat perusahaan untuk menawarkan sukuk kepada investor.
Di sisi lain, tingkat permintaan investor terhadap instrumen ini juga diprediksi akan semakin tinggi. Ariawan menuturkan, base investor sukuk saat ini sangat luas mulai dari yang berprinsip Syariah hingga investor konvensional.
“Dari segi imbal hasil, antara sukuk dan obligasi konvensional juga sebenarnya relatif sama. Sehingga investor juga memiliki opsi yang sama-sama menguntungkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ariawan menuturkan, prospek penerbitan sukuk korporasi juga didukung oleh kondisi pasar surat utang yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2020 lalu.
Volatilitas global dan domestik yang mulai menurun memungkinan perusahaan untuk mencari dana untuk berekspansi. Salah satu sumber dana untuk kegiatan tersebut dapat dihimpun melalui penerbitan sukuk.