Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami konsolidasi pada perdagangan Kamis (20/5/2021) seiring dengan rilis data neraca perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg pada pernutupan perdagangan Rabu (19/5/2021), IHSG terpantau turun 1,27 persen atau 73,81 poin sehingga parkir di level 5.760,58. Sepanjang perdagangan, IHSG terpantau bergerak dalam kisaran 5.752,26-5.828,21.
Sebanyak 157 saham ditutup menguat, 332 saham melemah, sedangkan 142 saham stagnan. Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp10,01 triliun, dengan net sell investor asing senilai Rp281,78 miliar.
Regina Fawziah, Equity Research Analyst Erdikha Elit Sekuritas, menyampaikan pelemahan IHSG yang terjadi pada beberapa hari di awal pekan ini karena adanya kekhwatiran para pelaku pasar dari tingginya tingkat inflasi AS.
"Hal itu bakal memicu The Fed melakukan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga," paparnya, Rabu (19/5/2021).
Katalis berikutnya terkait perkembangan kasus Covid-19 secara global dan Asia khususnya yang kini kembali meningkat di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan yang sudah memberlakukan pembatasan untuk beberapa wilayah.
Baca Juga
Meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 membuat para pelaku pasar khawatir akan perkembangan ekonomi yang ada, baik untuk negara yang bersangkutan ataupun untuk beberapa negara yang mempunyai hubungan perdagangan (ekspor-impor) negara tersebut, seperti Indonesia salah satunya.
Seperti yang diketahui, beberapa negara tengah berjuang melakukan pemulihan ekonomi dengan berbagai cara, salah satunya dengan meningkatkan belanja masyarakat dengan memberi stimulus di beberapa sektor usaha seperti pengurangan pajak.
Langkah pemulihan ini bisa saja terhambat oleh adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa negara tersebut. Bahkan, lockdown yang terjadi di Malaysia bisa berdampak terhadap kenaikan harga CPO karena produksi menjadi terhambat dan suplai berkurang.
Kemudian untuk indikator ekonomi hari Kamis (20/5/2021) dari domestik akan rilis data terkait neraca perdagangan, ekspor, impor, dan data penjualan motor selama bulan April yang diproyeksikan mengalami perbaikan dibandingkan sebelumnya.
Bahkan konsensus pasar terkait data penjualan motor juga cukup terlihat optimis pertumbuhannya dari yang sempat tumbuh negatif, selama bulan April diproyeksikan sudah tumbuh positif.
"Rilisnya data indikator ekonomi dari domestik besok menurut kami sedikit banyak akan mempengaruhi pergerakan indeks hari Kamis, meskipun beberapa investor juga sudah memproyeksikan untuk beberapa tersebut sudah seharusnya dan wajar apabila nanti tumbuh lebih baik dari sebelumnya," imbuh Regina.
Dari China, hari kamis akan rilis terkait data Loan Prime Rate yang diproyeksikan masih stagnan dilevel 3,85 persen. Kemudian dari Jepang akan rilis data terkait neraca perdagangan dan eskpor selama bulan April yang di proyeksikan membaik untuk ekspor, tetapi untuk neraca perdagangan diproyeksikan masih kurang membaik.
Berdasarkan beberapa hal di atas, menurut Regina pada perdagangan hari Kamis (20/5/2021) IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5.700-5.800.