Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Anjlok 1,27 Persen, Asing Lepas Saham BMRI, BBRI, BBNI

IHSG ditutup turun 1,27 persen atau 73,81 poin sehingga parkir di level 5.760,58. Sepanjang perdagangan, IHSG terpantau bergerak dalam kisaran 5.752,26-5.828,21.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (19/5/2021), setelah sepanjang hari bergerak konsisten di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 1,27 persen atau 73,81 poin sehingga parkir di level 5.760,58. Sepanjang perdagangan, IHSG terpantau bergerak dalam kisaran 5.752,26-5.828,21.

Sebanyak 157 saham ditutup menguat, 332 saham melemah, sedangkan 142 saham stagnan. Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp9,42 triliun, dengan net sell investor asing senilai Rp268,96 miliar.

Investor asing pada perdagangan hari ini paling banyak menjual saham bank PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan net sell mencapai Rp79,7 miliar. Saham BMRI terpantau turun 3,81 persen ke level Rp5.675.

Selain itu, asing juga tercatat menjual saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) senilai Rp75,7 miliar. Saham BBRI pun ditutup melemah 0,77 persen dan bertengger di posisi Rp3.870.

Selanjutnya disusul saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dengan net sell asing sebesar Rp33,7 miliar. Saham BBNI turun 3,67 persen ke level Rp5.250.

Selain saham perbankan, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga dijual asing sebanyak Rp37,2 miliar, sehingga saham ANTM turun 1,92 persen ke level Rp2.550.

Di sisi lain saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dibeli asing dengan net buy sebesar Rp8,7 miliar. Saham HEAL tercatat naik 3,87 persen dan parkir di posisi Rp4.830.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air pasca Lebaran menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan indeks hari ini.

Ditambah dengan dinamika perkembangan mutasi Covid-19 yang tengah dihadapi berbagai negara termasuk Indonesia. Disertai dengan perpanjangan masa PPKM Mikro oleh pemerintah.

Selain itu minimnya data makroekonomi domestik maupun global menurut Nafan memberikan dampak high positive impact.

"Market menanti hasil rilis notulensi dalam rapat FOMC [Komite Pasar Terbuka Federal]," tambah Nafan saat dihubungi Bisnis, Rabu (19/5/2021). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper