Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tridomain (TDPM) Akui Kesulitan Lunasi MTN Rp410 Miliar

MTN II Tridomain Performance Materials Tahun 2018 sejatinya telah jatuh tempo pada 27 April 2021 sebesar Rp410 miliar, namun TPDM mengalami gagal bayar MTN tersebut.
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia dari bahan baku khusus PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) mengakui kesulitan membayar kewajiban pembayaran pokok untuk surat utang jangka menengah Medium Term Notes (MTN) II Tridomain Performance Materials Tahun 2018 secara langsung.

"Kondisi kini kita semua terkena masalah pandemi. Semua produk TDPM yang digunakan konsumen seperti cat dan lainnya, maka kita mau tidak mau terkena dampak. Hingga saat ini perseroan berhubungan baik dengan kreditur, tapi kami harus melakukan penjadwalan ulang. Namun komitmen pemegang saham semuanya dapat terselesaikan karena fundamental memadai, tapi kalau membayar secara langsung akan kesulitan," kata Financial Advisor TDPM Hendri Kurniadi saat paparan publik insidentil secara virtual di Jakarta, Selasa (11/5/2021), mengutip Antara.

MTN II Tridomain Performance Materials Tahun 2018 sejatinya telah jatuh tempo pada 27 April 2021 sebesar Rp410 miliar, namun TPDM mengalami gagal bayar MTN tersebut. Hendri mewakili manajemen TPDM pun meminta maaf kepada pemegang MTN.

"Untuk MTN II itu sudah jatuh tempo, dan sekarang kami selaku financial advisor mohon maaf kepada MTM holder. Kami dari manajemen berharap seluruh MTM dan bond holder juga tenang, karena operasional perusahaan berjalan baik walaupun perusahaan mengalami beberapa tantangan karena fasilitas terbatas, namun insyaallah semua bisa teratasi," ujar Hendri.

Hendri mengatakan saat ini perseroan bersama dengan seluruh tim financial advisor bekerja keras melakukan restrukturisasi dan diharapkan proposal segera dapat diberikan khususnya kepada pemegang MTN.

"Namun, bond holder juga akan dilakukan secara bersamaan sekaligus bersama bank yang terkonsolidasi di Tridomain. Jadi, di seluruh anak perusahaan yang operasional kita akan lakukan restrukturisasi," kata Hendri.

Terkait sumber pembiayaan untuk membayar kewajibannya, Hendri menyebutkan sejumlah opsi. Pertama adalah dari internal perusahaan meski tentunya relatif terbatas. Opsi kedua, perseroan melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

"Kita lakukan rights issue mungkin tidak tahun ini tapi tahun depan. Dana dari pemegang saham saat ini sesuai proporsinya atau kita perseroan melakukan strategi private placement penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dulu. Ini dilakukan dengan cara untuk menyehatkan dan tidak merugikan seluruh stakeholder, jadi tentu saja mengeluarkannya sangat terbatas. Namun itu alternatif," ujar Hendri.

Adapun, beberapa opsi lainnya perseroan tengah membicarakan hal tersebut dengan agen pemantau dan wali amanat.

Hendri kembali menjelaskan bahwa penyebab gagal bayar MTN oleh TPDM relatif kompleks. Perusahaan berupaya melakukan investasi jangka panjang dan memerlukan pendanaan untuk jangka pendek, namun dalam kondisi pandemi ada beberapa hal yang di luar antisipasi.

"Tentu ada penurunan omzet. Kedua, kemunduran pembayaran. Ketiga, proses produksi masa pandemi dengan prokes, adjustment yang begitu sulit. Keempat, untuk dapat fasilitas pendanaan itu tidak semudah pada kondisi normal, tapi perusahaan masih beroperasi sangat baik karena tidak melakukan PHK, dan operasional berjalan. Tridomain juga menjaga hubungan baik dengan kreditur, buyer, dan supplier," kata Hendri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper