Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Andalan Kembali Diperdagangkan, AUM Sucorinvest Bisa Menebal

Pada Mei ini kenaikan dana kelolaan perseroan diyakini akan tumbuh signifikan, salah satunya ditopang oleh produk reksa dana pasar uang andalan mereka, yakni Sucorinvest Money Market Fund (SMMF).
Jemmy Paul, CEO PT Sucorinvest Asset Management/Istimewa
Jemmy Paul, CEO PT Sucorinvest Asset Management/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Seiring dengan pertumbuhan dana kelolaan yang positif sepanjang April lalu, PT Sucorinvest Asset Management memasang target optimistis untuk pertumbuhan dana kelolaan mereka bulan ini. Produk reksa dana pasar uang menjadi andalan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, per akhir April dana kelolaan reksa dana secara industri tercatat sebesar Rp568,02 triliun, naik dari posisi akhir Maret lalu sebesar Rp565,87 triliun atau tumbuh 0,38 persen.

Dari sumber data yang sama, dana kelolaan Sucor AM per akhir April terpantau Rp15,00 triliun, mengalami kenaikan hampir Rp500 juta dari posisi akhir Maret 2021 yang sebesar Rp14,53 triliun.  

Presiden Direktur Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana membenarkan bahwa pihaknya mencatat pertumbuhan baik untuk asset under management (AUM) maupun unit penyertaan reksa dana sepanjang bulan lalu.

Adapun, dia meyakini pada Mei ini kenaikan dana kelolaan perseroan akan tumbuh signifikan, salah satunya ditopang oleh produk reksa dana pasar uang andalan mereka, yakni Sucorinvest Money Market Fund (SMMF).

"Kita proyeksi bulan ini AUM kita akan naik banyak dikontribusi reksa dana pasar uang. Akhir Mei, [produk] SMMF kita proyeksi akan naik Rp2 triliun dibanding awal bulan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin 10/5/2021).

Dia optimistis kehadiran SMMF dapat berkontribusi besar terhadap dana kelolaan perseroan. Apalagi, per 4 Mei 2021 ini produk SMMF telah mulai diperdagangkan kembali setelah transaksi pembeliannya sempat dihentikan.

Pada awal Februari silam pasar sempat dihebohkan kabar mengenai penghentian sementara transaksi pembelian unit produk SMMF, tetapi untuk transaksi jual atau redemption masih dapat dilakukan investor.

Alhasil, sentimen tersebut membuat dana kelolaan salah satu reksa dana pasar uang terbesar di industri tersebut susut dari posisi Rp8,66 triliun di akhir Januari 2021 atau sebelum pemberitahuan suspensi, menjadi Rp2,38 triliun di akhir April 2021.

Jemmy menjelaskan, penghentian transaksi pembelian reksa dana SMMF beberapa bulan lalu dikarenakan terjadi masalah administrasi dan kini telah diselesaikan perseroan.

"Sudah selesai [masalahnya], yang paling penting buat kami menjaga likuiditas produk agar selalu terjaga, apalagi ini produk reksa dana pasar uang yang mirip tabungan,” tuturnya.

Dia meyakini dana kelolaan SMMF dapat kembali ke titik semula dalam beberapa bulan mendatang, apalagi saat ini reksa dana pasar uang masih sangat diminati investor di tengah pasar yang masih volatil.

Bahkan, untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi dari investor, Sucorinvest AM tengah mengajukan izin penambahan jumlah unit penyertaan yang ditawarkan atas produk reksa SMMF dari yang semula 10 miliar unit menjadi 15 miliar unit.

“[Sudah diajukan izinnya] sekarang sedang menunggu approval dari regulator,” pungkas Jemmy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper