Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMS Tebar Dividen US$125 Juta untuk Tahun Buku 2020

Jumlah dividen final GEMS berasal dari sisa laba bersih perseroan tahun buku 2020 sejumlah US$42 juta dan berasal dari saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun buku 2020 sebesar US$32,06 juta.
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), membagikan dividen sebesar US$125 juta untuk tahun buku 2021.

Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Kamis (6/5/2021).

Corporate Secretary Golden Energy Mines Sudin mengatakan bahwa perseroan akan membagikan dividen US$125 juta yang akan berasal dari laba bersih perseroan tahun buku 2020 dan saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun buku 2020.

“Jumlah dividen final ini berasal dari sisa laba bersih perseroan tahun buku 2020 sejumlah US$42 juta dan berasal dari saldo laba yang belum dicadangkan dari tahun buku 2020 sebesar US$32,06 juta,” ujar Sudi dikutip dari keterangan resminya, Kamis (6/5/2021).

Dividen final itu masing-masing sebesar US$20 juta dan US$30 juta telah dibagikan sebagai dividen interim dan telah dibayarkan kepada seluruh pemegang saham masing-masing per tanggal 22 Desember 2020 dan 15 Januari 2021.

Dengan demikian, sisanya adalah sebesar US$75 juta disetujui dibagikan sebagai dividen final tahun buku 2020 atau sebesar US$0,01275 per saham.

Jumlah itu setara dengan Rp184 per saham, menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 5 Mei 2021 sebesar Rp14.431 per dolar AS.

Untuk diketahui, emiten berkode saham GEMS itu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$98,77 juta pada 2020.

Selain sebagai dividen, pemegang saham memutuskan menggunakan sebesar US$1 juta dari laba bersih sebagai cadangan wajib dan sisanya sebesar US$49,8 juta sebagai saldi laba ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper