Bisnis.com, JAKARTA - Ada vaksin gotong royong, emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) bersiap ambil bagian menjadi penyedia layanan vaksinasi.
Direktur Utama Siloam International Hospitals Caroline Riady mengungkapkan sudah banyak dikontak perusahaan swasta yang ingin bekerja sama dengan Siloam untuk menyelenggarakan vaksin Gotong Royong.
"Nanti ada program gotong royong, Siloam akan ambil bagian, sudah banyak perusahaan yang ingin kerja sama dengan Siloam," katanya, Sabtu (1/5/2021).
Di sisi lain, program Vaksinasi Gotong dipastikan akan tertunda. Sebab, perihal importasi vaksin yang sebelumnya diperkirakan terealisasi akhir Maret 2021 masih belum ada kejelasan.
Pada perkembangan terakhir, proses negosiasi vaksin dengan 2 produsen, yakni Sinopharm dan Sputnik, masih berkutat di ranah kepastian acuan harga. Kementerian BUMN dan PT Bio Farma (Persero) selaku importir menunggu acuan harga dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dengan demikian, komitmen pengiriman vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong tidak terealisasi sesuai dengan jadwal. Sesuai dengan jadwal Bio Farma, 12 juta dosis dari Sinopharm seharusnya mulai diimpor akhir Maret 2021.
Baca Juga
Di sisi lain, emiten bersandi SILO ini pun mendapatkan jatah membantu pemerintah melakukan vaksinasi hingga per 26 April 2021 sebanyak 113.394 orang dengan jenis vaksin Sinovac dan Astra Zeneca.
"Kami diberi kesempatan ikut vaksinasi dimulai akhir Januari 2021 setelah tiga bulan sebanyal 113.394 target peserta Sinovac dan Astra Zeneca yang sudah masuk," katanya.
Adapun, peserta vaksin oleh pihak Siloam diberikan kepada pegawai Kementerian di Indonesia, lansia, kelembagaan, guru, tenaga kesehatan, pemimpin agama, peserta UMKM.
"Kami vaksinasi di 18 lokasi, sinergi di grup Siloam dan mall yang saat ini kosong jadi bisa pakai mall dengan protokol kesehatan baik karena area luas dan tak banyak pengunjung," urainya.