Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia akan mengubah metodologi penyesuaian bobot (weighted average) konstituen di indeks-indeks saham secara bertahap menjadi berdasarkan penyesuaian free float mulai Juni 2021 hingga Mei 2022.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan penggunaan free float dalam pembobotan indeks saham sudah menjadi praktik umum yang diterapkan di bursa lain dan penyedia indeks global.
“Secara umum, untuk semua indeks yang ada saat ini, akan dilakukan perubahan metodologi penghitungannya secara bertahap dari Full Market Capitalization menjadi Capped Adjusted Free Float Market Capitalization weighted average,” jelas Hasan, Jumat (23/4/2021).
Adapun, saat ini indeks-indeks saham di BEI dihitung menggunakan dua metode yaitu Full Market Capitalization yang mengacu ke kapitalisasi pasar dan Capped Adjusted Free Float Market Capitalization yang menggunakan acuan free float.
Perhitungan berdasarkan free float disebut lebih dapat menggambarkan kondisi pasar yang sesungguhnya dibandingkan perhitungan kapitalisasi pasar.
Definisi free float dalam pembobotan indeks adalah total saham scripless yang dimiliki oleh investor dengan kepemilikan kurang dari 5 persen dan tidak termasuk saham yang dimiliki oleh manajemen dan saham tresuri.
Baca Juga
Free float sendiri digunakan sebagai penyesuaian atas kapitalisasi pasar yang digunakan dalam penghitungan Indeks.
“Selain itu penyesuaian indeks berdasarkan free float akan mengurangi beban dalam mengelola reksa dana indeks dan ETF karena saham dengan free float kecil akan memiliki bobot yang lebih rendah,” terang Hasan.
Sebelumnya, bursa telah lebih dulu mengubah metode pembobotan konstituen indeks LQ45 dan IDX30 menjadi berdasarkan perhitungan free float pada 2019.
Dengan perhitungan menggunakan free float, diharapkan indeks saham akan lebih menarik dijadikan underlying asset produk investasi dan mendorong emiten menambah porsi saham free float.
“Proses adjustment [perubahan metodologi] dilakukan secara bertahap untuk semua indeks, dalam periode mulai Juni 2021 sampai dengan Mei 2022,” ungkap Hasan.