Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Boncos, Asing Jual Saham TAPG, INKP, BMRI

Indeks komposit menutup perdagangan dengan turun 0,55 persen atau 33,71 poin ke level 6.052,54 setelah berfluktuasi di rentang 6.031,83-6.096,99.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) penutup perdagangan awal pekan, Senin (19/4/2021) di zona merah setelah sempat bergerak ke zona hijau pada awal perdagangan. Investor asing lego saham TAPG, INKP dan BMRI.

Indeks komposit menutup perdagangan dengan turun 0,55 persen atau 33,71 poin ke level 6.052,54 setelah berfluktuasi di rentang 6.031,83-6.096,99.

Dari seluruh emiten, sebanyak 209 saham menguat, 271 saham melemah, dan 169 saham tidak berubah dari harga perdagangan sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp7.189,84 triliun.

Investor asing mencatatkan jual bersih pada perdagangan hari ini sebesar Rp34,81 miliar dengan aksi jual bersih terbesar dilakukan terhadap saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) dengan nilai sebesar Rp452,2 miliar.

Menyusul, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga dilego asing dengan total jual bersih masing-masing Rp25,6 miliar dan Rp23 miliar.

Saham paling boncos dipimpin oleh PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) yang turun 6,8 persen ke level 137. Menyusul, ada ZINC dan BFIN yang turun masing-masing 6,57 persen dan 6,49 persen.

Selain itu, ada FREN, SAME, INKP, BANK, EMTK, dan ERAA yang masuk jajaran saham berkinerja merah.

Di sisi lain, saham yang tercatat mengalami kenaikan tertinggi yakni PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) yang naik 20 persen ke level 108. Menyusul ada YELO dan RALS yang naik masing-masing 19,42 persen dan 10,18 persen.

Saham yang menguat lainnya di antaranya BKSL, LINK, INDX, WSKT dan BRIS.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menuturkan pelemahan indeks seiring minimnya sentimen dalam negeri dan menguatnya sentimen negatif dari eksternal.

"Ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia meningkat, serta ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan kenaikan kasus Covid-19 secara global meningkatkan kekhawatiran investor," jelasnya kepada Bisnis, Senin (19/4/2021).

Selain itu, dari sisi dalam negeri, investor menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), serta kelanjutan spekulasi isu reshuffle kabinet Indonesia Maju dari Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper